Bola.com, Malang - Laga perempat final Piala Presiden antara Arema FC melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017) diprediksi berjalan panas. Kehadiran bek muda Rudolof Yanto Basna yang akan jadi bumbu dalam laga tersebut.
Sebab, menjelang Piala Presiden bergulir, Basna sempat merapat ke Malang selama dua hari. Namun jelang teken kontrak dengan Arema, tanpa kabar dia berangkat tengah malam ke Jakarta. Tidak lama kemudian, mantan pemain Mitra Kukar itu resmi bergabung dengan Sriwijaya FC.
Bukan hanya Arema yang kecewa terhadap Basna tetapi juga Aremania, fans fanatik Singo Edan. Itulah mengapa saat Arema berjumpa dengan Sriwijaya, Aremania bersiap memberikan "sambutan" kepada pemain asal Papua itu.
"Basna sudah menyakiti Aremania. Tentu kami akan membuatnya emosi di lapangan. Caranya dengan menyiapkan teror kepadanya," kata Achmad Ghazali, salah seorang koordinator Aremania.
Baca Juga
Biasanya teror tersebut berupa teriakan untuk membuyarkan konsentrasi sang pemain. Kata lainnya, Basna bakal menerima 'boo' ketika membawa bola.
"Pemain ini kan mudah emosi. Seperti waktu dia menerima kartu merah saat final Bhayangkara Cup. Waktu itu dia membela Persib Bandung dan menendang botol minuman ke Esteban Vizcarra. Kita lihat saja ulah apa lagi yang akan dilakukannya nanti," lanjutnya.
Hal ini tentu akan jadi ujian mental tersendiri bagi bek 21 tahun itu. Bisa dibilang sepanjang kariernya, baru kali ini dia bakal menerima teror khusus dari suporter lawan.
Arema FC dan Aremania memang kecewa dengan Basna karena rencana perekrutan pemain sempat berantakan. Hingga kini Singo Edan masih krisis stoper. Hanya ada Arthur Cunha dan Bagas Adi Nugroho yang dimiliki.
Sebagai cadangannya, bek sayap dan gelandang bertahan seperti Junda Irawan, Syaiful Indra, dan Oky Derry yang disiapkan. Namun, saat ini tim pelatih Arema juga berburu stoper baru untuk melengkapi komposisi ideal tim.