Firman Utina, Kerja Keras dan Motivasi Setim dengan Pemain Muda

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 24 Feb 2017, 11:45 WIB
Firman Utina menargetkan bisa meraih gelar juara bersama Bhayangkara FC.(Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Surabaya - Tak banyak yang tahu ada alasan apa dibalik keputusan mantan gelandang Timnas Indonesia itu berlabuh di Bhayangkara FC. Sebelumnya Firman mengutarakan keinginannya untuk bermain di klub yang tidak jauh dari rumahnya di Tangerang.

Alih-alih membela klub yang bermarkas di Jakarta dan sekitarnya, Firman justru memilih Bhayangkara FC sebagai klubnya musim ini. Padahal, Bhayangkara FC bermarkas di Surabaya yang secara teritorial jauh dari tempat tinggalnya.

Pilihan Firman menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Sebab di posisi yang menjadi spesialisasinya, gelandang serang, Bhayangkara FC masih memiliki Evan Dimas Darmono. Selain itu, Bhayangkara FC juga memiliki Muhammad Hargianto dan Zulfiandi.

Advertisement

Firman dipastikan juga harus bekerja keras jika ingin menjadi pemain inti Bhayangkara FC. Meski memiliki kemampuan di atas rata-rata dan berpengalaman, tak mudah bagi Firman untuk bisa bersaing dengan pemain muda berkualitas yang dimiliki Bhayangkara FC.

Apa motivasi Firman sebenarnya bergabung dengan Bhayangkara FC? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan Firman di Surabaya.

Apa alasan Anda memilih Bhayangkara FC?

Saya melihat tim ini sangat profesional dengan dukungan manajemen yang profesional pula. Tim ini juga dihuni sederet pemain berkualitas. Meski tidak menggaransi bakal merebut gelar, saya punya keyakinan tim ini bisa memberikan akhir cerita manis menjelang pensiun.

Selain itu, saya juga ingin merasakan berkolaborasi dengan pemain-pemain muda berbakat seperti Evan Dimas, Putu Gede Juni Antara, Muhammad Hargianto dan banyak lainnya.

Bagaimana Anda menilai kekuatan Bhayangkara FC?

Dengan tidak melakukan banyak perombakan tim, saya nilai tim ini akan terus berkembang dari hari ke hari. Meski banyak pemain muda yang menghuni tim ini, saya melihat Bhayangkara FC adalah tim yang kompak.

Bagi saya, ini modal yang sangat bagus bagi sebuah tim yang akan mengarungi kompetisi sepanjang dan seketat Liga 1 nanti.

Di beberapa tim sebelumnya Anda kerap dijadikan anutan. Bagaimana dengan di Bhayangkara FC?

Saya belum ada sebulan di tim ini dan sejauh ini semua berjalan bagus. Saya dan teman-teman saling respek. Saya juga merasa nyaman di tim ini karena semua elemen di tim ini menerima dengan baik kehadiran saya.

Jadi anutan atau tidak, saya tidak memedulikannya. Saya hanya bersikap profesional di mana pun saya bermain, menjalin hubungan baik dengan sesama pemain. Selain itu, tentu berusaha memberikan kontribusi terbaik kepada tim.

Adakah perbedaan yang Anda rasakan antara tim sebelumnya dengan di Bhayangkara FC? Adakah kesulitan untuk beradaptasi dengan hal yang baru di tim ini?

Setiap tim mempunyai ciri masing-masing. Saya rasa banyak yang berbeda, salah satunya kekompakan dan semangat para pemainnya yang sangat besar.

Jujur, saya tak menemui kesulitan karena saya berusaha mengikuti apa yang menjadi kultur dan semua yang ada di tim ini.

Anda bakal bersaing dengan sejumlah pemain muda berkualitas. Bagaimana menghadapi persaingan ini?

Saya harus bekerja keras. Saya tahu diri, saya sudah tidak muda lagi, tetapi setidaknya saya bisa memberikan kontribusi untuk tim ini. Saya pikir dalam kompetisi sepanjang Liga 1, rotasi akan terjadi. Jika saya diberi kesempatan, saya akan berikan yang terbaik.

Apakah Anda optimistis tim ini bisa meraih target finis di posisi tiga besar yang dicanangkan manajemen?

Saya optimistis bisa karena tim ini akan terus berkembang dan semakin membaik dari hari ke hari. Bahkan bisa lebih dari itu karena kami memiliki beberapa modal yang cukup menjanjikan.

Apa target pribadi Anda?

Saya targetkan juara di salah satu ajang yang kami ikuti, entah itu turnamen maupun kompetisi. Saya menargetkan juara di kompetisi bersama Bhayangkara FC.