Bola.com, Solo - Bek kanan Arema FC, Syaiful Indra Cahya, tengah dalam kebimbangan. Dia mulai jarang dapat kesempatan bermain di tim Singo Edan. Pemain 24 tahun asal Malang ini mengakui dirinya mempertimbangkan untuk hengkang usai Piala Presiden.
Yang menarik, klub tujuan Indra adalah tim yang akan dihadapi Singo Edan pada perempat final Piala Presiden 2017, Minggu (26/2/2017) petang di Stadion Manahan Solo, Sriwijaya FC. "Sampai sekarang saya masih ditunggu oleh Sriwijaya," katanya.
Tim asal Palembang tersebut memang pernah dibela Indra pada musim 2015 sehingga dia masih berkomunikasi dengan mantan klubnya tersebut.
Baca Juga
Wajar saja jika Sriwijaya masih menunggunya, sebab mereka baru punya stok bek kanan Gilang Ginarsa yang punya pengalaman. Selebihnya adalah pemain muda. Indra pernah ditempatkan sebagai gelandang di Sriwijaya sehingga mereka masih sangat tertarik untuk menggunakan jasanya lagi.
Di Arema, posisi Indra tergeser oleh bek senior Beny Wahyudi. Dari tiga laga penyisihan Piala Presiden, Beny menjadi starter dua kali. Selain itu, anggota timnas AFF 2016 ini juga dipercaya sebagai wakil kapten.
Sedangkan Indra baru sekali turun. Itupun dia digantikan pada pertengahan babak kedua ketika menghadapi PS TNI. Kondisi ini tentu membuat Indra gelisah. "Tentu saya ingin dapat kesempatan main karena itu demi masa depan karier saya," jelas eks pemain timnas SEA Games 2015 ini.
Ketika Arema ditangani pelatih Milomir Seslija, kesempatan main yang diberikan Indra lebih banyak ketimbang Beny. Apalagi Beny beberapa kali meninggalkan Arema untuk menjalani pemusatan latihan bersama timnas senior dan terjun di ajang AFF Cup 2016.
Terkait kondisi Indra yang sedang galau, manajemen dan tim pelatih akan turun tangan usai laga perempat final Piala Presiden. Sebab, Aji sempat menjanjikan bahwa semua pemain Arema akan dapat kesempatan. Mengingat dia bakal menjalankan sistem rotasi dalam kompetisi.