Bola.com, Solo - Wajah pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro, tampak masam saat menjalani sesi konferensi pers seusai pertandingan yang mempertemukan timnya melawan Arema FC di Stadion Manahan, Minggu (26/2/2017).
Sriwijaya FC kalah 0-1 lewat gol tendangan bebas Adam Alis menit ke-48. Langkah Laskar Wong Kito di Piala Presiden 2017 terhenti akibat kekalahan ini.
Namun, bukan itu yang membuat masam sang pelatih, melainkan kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa. Dengan berusaha tetap tenang, menahan emosi, Widodo mengungkapkan ketidakpuasannya dengan sejumlah keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya.
"Kasihan pemain saya yang sudah berlatih keras, bila harus mengalami hal seperti ini," kata Widodo.
Baca Juga
Pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah itu menegaskan bila wasit yang tidak bertugas dengan baik sepanjang pertandingan, sangat menguras emosi pemainnya hingga memengaruhi permainan Zalnando dkk.
"Dari sisi permainan kami tidak kalah. Mungkin Arema unggul penguasaan bola secara indivual, tapi kami juga punya peluang. Hanya, siapa yang tidak emosi bila terus ditekan? Emosi pemain saya sudah terkuras," ujar Widodo.
"Saya pribadi sudah berusaha tidak emosi. Saya juga menyampaikan hal ini ke pemain sebelum pertandingan agar tidak mudah emosional di lapangan. Tapi, saya bisa mati muda bila sepak bola Indonesia seperti ini terus. Saya sudah janji dengan keluarga, manajemen, dan mungkin rekan-rekan wartawan juga tahu (bila tidak akan emosi terkait kepemimpinan wasit). Tapi, saya juga manusia," tutur Widodo.
Keluhan sama juga disampaikan bek Sriwijaya FC, Rudolof Yanto Basna. "Selamat buat Arema. Pertandingan yang luar biasa. Tapi, pertandingan tadi tidak hanya ditonton seorang saja melainkan penonton di seluruh Indonesia. Semuanya bisa melihat sendiri bagaimana wasit memimpin pertandingan," kata Basna.
Duel Arema FC versus Sriwijaya FC yang berjalan di bawah guyuran hujan memang berjalan keras sejak awal. Salah satu buktinya adalah kartu merah yang diterima gelandang Arema, Ferry Aman Saragih, pada menit ke-77.
Kendati menilai timnya dirugikan, Widodo Cahyono Putro menyerahkan hal ini kepada manajemen klub. Apakah akan mengajukan keluhan resmi atau tidak ke panpel atau PSSI. "Buat saya, cukup di sini saja saya bicara," ucap Widodo di hadapan para jurnalis.