Bola.com, Solo - Sriwijaya FC boleh tersingkir dari pentas Piala Presiden usai takluk, 0-1 dari Arema FC dalam babak perempatfinal di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017).
Namun perjuangan dan kerja keras pasukan Laskar Wong Kito mendapat apresiasi tinggi dari pelatih Widodo Cahyono Putro. Salah satu pemain yang tampil cukup apik adalah stopper Rudolof Yanto Basna. Mantan pemain Timnas U-23 itu cukup disiplin dan sukses mematikan pergerakan bomber Singo Edan, Cristian Gonzales.
Padahal, Basna bermain dalam kondisi hidung patah setelah terkena kaki Gonzales di pertengahan babak pertama. Hidungnya sempat mengalami pendarahan dan mendapat perawatan dari tim medis Bahkan saat sesi konfrensi pers, darah segar masih mengucur dari lubang hidung sebelah kanan yang disumbat dengan kapas.
Baca Juga
"Hidung saya patah dan sempat mendapat perawatan dari tim medis. Namun saya bertekad untuk tetap bermain sepanjang pertandingan sehingga (hidung) saya luruskan. Saya ingin mengalmbil pengalaman dari laga ini," tutur Basna.
Sepanjang laga, mantan pemain Mitra Kukar dan Persib Bandung itu jadi sasaran sorakan Aremania yang berada di tribune Stadion Manahan. Menurut Basna, para pemain telah bekerja keras.
Hanya saja, dirinya menyayangkan buruknya kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa yang tidak jeli. Salah satunya saat pemain Arema FC kedapatan handsball di kotak penalti.
"Kejadian itu tidak hanya diketahui satu atau dua orang, namun ribuan karena disiarkan langsung. Apapun keputusan wasit kami mencoba menghormati dan tetap sabar, meski kesabaran seseorang ada batasnya. Seharunya perbaikan dari sisi wasit juga dilakukan. Namun saya ucapkan selamat untuk Arema FC yang lolos ke semifinal," ujarnya.
Yanto Basna memang jadi public enemy Aremania. Sebab, dia nyaris bergabung dengan Arema. Namun, jelang teken kontrak dengan Arema, tanpa kabar bek 21 tahun itu meninggalkan Malang pada tengah malam menuju Jakarta.
Tidak lama kemudian, mantan pemain Mitra Kukar itu resmi bergabung dengan Sriwijaya FC. Sikap itu tidak hanya membuat Arema kecewa, tetapi juga Aremania.