Bola.com, Surabaya - Bhayangkara FC tersisih dari persaingan perebutan gelar Piala Presiden 2017. Tim besutan Simon Mcmenemy itu terdepak setelah ditekuk 0-1 oleh Semen Padang pada babak 8 besar, Minggu (26/2/2017) lalu. Evaluasi pun langsung mereka lakukan guna memperbaiki performa tim sebelum terjun di Liga 1.
Dari evaluasi tersebut, Simon menyoroti kinerja lini depannya. Maklum, dari tiga gol yang mereka jaringkan selama babak penyisihan Piala Presiden 2017, hanya satu gol yang dicetak oleh penyerangnya, Jajang Mulyana. Selebihnya dilesakkan oleh dua pemain tengah, Evan Dimas Darmono dan sayap kirinya, Ilham Udin Armaiyn.
Lemahnya barisan depan Bhayangkara FC semakin terlihat di babak 8 besar. Menghadapi Semen Padang, lini depan mereka tak bertaring sehingga tumbang 0-1 dari tim berjulukan Kabau Sirah ini.
Baca Juga
Selain tumpul di depan, barisan pertahanan mereka juga keropos, terutama ketika bertemu tim-tim yang dikenal agresif. Saat takluk 0-2 dari Arema dan 0-2 dari Semen Padang, Otavio Dutra dan kawan-kawan kerepotan menghadapi gempuran bergelombang yang dilancarkan lawan.
“Kalau kami punya penyerang yang kuat dengan bola dan tajam dalam menyelesaikan peluang, tentu lawan tak akan berani melakukan serangan secara frontal. Sekuat apa pun pertahanan sebuah tim, pasti akan kebobolan juga jika terus mendapatkan tekanan,” kata Simon.
Buruknya performa lini depan membuat Bhayangkara FC tak mau menunda waktu lagi untuk mendatangkan striker asing baru. Saat ini, Bhayangkara sudah mengisi kekosongan di posisi striker yang sebelumnya disiapkan untuk Thiago Furtuoso yang sedang dalam tahap pemulihan cedera dengan mendatangkan Jhonatan Bernardo Mariano.
Mantan striker Persija Jakarta di Piala Presiden 2017 sudah tiba di Surabaya pada Selasa (28/2/2017) dini hari. “Ini menjadi maasalah Bhayangkara FC sejak babak penyisihan Piala Presiden. Sambil menunggu kesembuhan Thiago, kami datangkan pemain asing anyar yang berposisi sama dengan dia,” ucap Simon.