Bola.com, Bandung - Banyak yang pesimis tim Garuda Bandung bisa tampil kompetitif pada Indonesia Basketball League (IBL) 2017 setelah ditinggal tiga penggawa yang musim lalu menjadi pilar tim. Rizal Falconi, Muhammad Dhiya Ulhaq, dan Daniel Wenas memilih hengkang ke klub lain.
Namun, di bawah tangan dingin pelatih muda, Andre Yuwardi, Garuda mampu bangkit kembali dan menjadi tim paling agresif di IBL 2017 dengan dengan rataan offensif 106,7 persen. Dipercaya untuk menangani klub yang tengah terpuruk usai dihantam krisis finansial dan kehilangan pemain pilar, Andre hanya menekankan kepada anak asuhnya bahwa permainan bola basket adalah soal kekompakan tim.
Baca Juga
"Ketika saya dipercaya untuk melatih Garuda, hanya satu hal yang saya tekankan kepada para pemain bahwa kami tak boleh kehilangan kepercayaan diri meski banyak pemain pilar yang hengkang," ujar Andre kepada Bola.com, Rabu (1/3/2017).
"Bagi saya tak ada pemain inti ataupun bintang di Garuda. Kekompakan tim dan kesolidan di semua lini selalu menjadi fokus utama saya ketimbang hanya bergantung kepada satu pemain," imbuh dia.
Pada kompetisi musim lalu Garuda Bandung berada di peringkat lima musim reguler IBL. Sedang pada babak play-off langkah Garuda terhenti di babak perempat final usai kalah dari Satria Muda Pertamina.
Dari lima seri yang telah dilakoni musim ini, Garuda sukses menduduki peringkat ketiga klasemen divisi merah dengan 15 poin dari sembilan laga yang dijalani. Pada IBL 2017, klub yang sempat bernama Pan Asia itu mengusung target untuk lolos ke final four.
Pada seri keenam yang berlangsung di Britama Arena, Jakarta, [Garuda Bandung]( 2861891 "Garuda Bandung") akan berhadapan dengan W88 News Aspac Jakarta, Jumat (3/3/2017). Laga tersebut diprediksi bakal berjalan ketat karena baik Garuda dan Aspac merupakan dua tim yang memiliki lini serang cukup kuat di IBL 2017.