Gelandang Arema Felipe Bertoldo Bantah Kelebihan Berat Badan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 03 Mar 2017, 09:15 WIB
Gelandang Arema, Felipe Bertoldo, membantah kelebihan berat badan. (Bola.com/Adreanus Titus/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Perlahan namun pasti, gelandang Fellipe Bertoldo mulai tampil meyakinkan bersama Arema FC. Meski lebih banyak jadi cadangan di Piala Presiden 2017, dia selalu membawa perubahan ketika masuk pada babak kedua.

Serangan Arema lebih tajam. Tak jarang dia mempertontonkan aksi memukau ketika mengolah bola. Seperti ciri khas gelandang asal Brasil, dia cukup kuat mengolah bola dan akurasi umpannya cukup tinggi.

Advertisement

Namun, belum banyak yang tahu bagaimana perjalanan kariernya hingga sampai memegang paspor Timor Leste dan terdampar di Indonesia. Kepada Bola.com, Felipe Bertoldo bercerita tentang lika-liku kariernya.

Sudah satu bulan lebih anda resmi jadi pemain Arema. Bagaimana adaptasi dengan tim ini?
Saya senang sudah mulai lancar beradaptasi dari segi permainan. Tapi, sekarang saya masih terkendala bahasa karena belum bisa Bahasa Indonesia dan hanya sedikit mengerti Bahasa Inggris. Saat ini beruntung dibantu pemain lain seperti Arthur Cunha, Esteban Vizcarra, dan Cristian Gonzales untuk berkomunikasi.

Di Piala Presiden, Anda lebih sering masuk dari bangku cadangan. Apa tidak merasa kecewa?
Hal ini membuat saya makin termotivasi. Tapi, juga ada regulasi pemain muda wajib main. Jadi tidak masalah. Saya akan tetap berikan kontribusi kepada tim.

Ketika hendak gabung dengan Arema, Federasi Sepak Bola Timor Leste sedang menerima sanksi FIFA karena kasus pemalsuan dokumen naturalisasi. Nama Anda tercantum di dalamnya. Apa sekarang sudah selesai?
Saya tidak ada masalah. Itu sanksi untuk federasi karena sekarang masih pakai paspor Timor Leste seperti saat main di Jepang, Iran, dan Oman.

Bagaimana ceritanya Anda bisa jadi warga Timor Leste?
Pada 2013, saya dinaturalisasi Timor Leste karena pelatih, direktur, dan para staf di sana berasal dari Brasil. Mereka lihat saya waktu masih main di Brasil dan tentu saya terima karena bisa main untuk timnas (Timor Leste) waktu itu. Tapi, sampai sekarang belum pernah main di Liga Timor Leste karena waktu itu belum ada kompetisi seperti sekarang.

Setelah bermain di Jepang, Iran, dan Oman, bagaimana Anda memilih bermain di klub Indonesia? Dari mana tahu tentang sepak bola Indonesia?
Waktu main di timnas Timor Leste saya beberapa kali melawan Timnas Indonesia. Saya melihat suporter luar biasa di sini. Jadi, tahun lalu saya sempat ke Mitra Kukar. Tapi, hanya sebulan lalu cedera.

Sekarang saya senang bisa kembali ke Indonesia dan gabung Arema. Saya juga pernah bertemu coach Aji Santoso di timnas U-23 dulu. Waktu itu saya main dengan Timor Leste. Jadi sedikit banyak dia sudah tahu saya sebelumnya.

Saat ini banyak yang melihat Anda punya problem kegemukan. Bagaimana mengatasinya?
Hahaha... Postur saya memang seperti ini. Sejak di Jepang, Iran, Oman, dan Mitra Kukar sama. Tidak ada yang berubah. Mungkin banyak yang mengira saya sempat istirahat karena cedera, jadi agak gemuk. Tapi, sebenarnya badan saya memang seperti ini.