Bola.com, Jakarta - Point guard Aspac Jakarta, Andakara Prastawa Dhyaksa, mengaku tak sempat melakukan persiapan khusus jelang kontes tembakan tiga angka pada ajang Indonesia Basketball League (IBL) All Star 2017, di Britama Arena, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Jadwal pertandingan bersama Aspac Jakarta yang harus dijalani satu hari sebelumnya membuat pebasket berusia 24 tahun tersebut tak bisa membagi fokusnya.
Meski tanpa persiapan, Prastawa justru menjadi pemenang dengan membukukan 16 poin pada kontes tembakan tiga angka mengalahkan penembak jitu lain dari IBL seperti Respati Ragil Pamungkas (Pelita Jaya), Sherrard Brantley (Garuda), Mei Joni (Hang Tuah), dan Jajuan Smith (Hang Tuah).
Baca Juga
"Saya hanya menembak seperti biasa seperti sedang latihan atau pertandingan. Keuntungan saya karena dapat irama yang bagus sehingga banyak bola yang masuk," ujar Prastawa kepada Bola.com.
Meski tampil cemerlang ketika melakoni kontes tembakan tiga angka, performa Prastawa ketika bermain untuk Tim Divisi Putih bisa dibilang cukup buruk dengan hanya membukukan tiga poin dalam 20 menit bermain. Tak hanya Prastawa, beberapa pemain lokal yang berada di tim Divisi Merah maupun Putih tak ada yang mampu mencetak lebih dari 10 poin.
Prastawa mengakui performa pemain lokal pada laga IBL All Star 2017 memang tertutup dengan kecemerlangan pemain asing yang banyak melakukan dunk dan permainan atraktif untuk menghibur penonton. Namun, putra dari pelatih basket Rastafari Horongbalang tersebut tak khawatir kondisi tersebut akan membuat kualitas pemain lokal menurun.
"Pertandingan All Star ini memang tujuannya menghibur penonton. Jadi pemain asing banyak yang melakukan dunk sehingga pemain lokal sedikit tertutup. Keadaan ini tidak menjadi masalah bagi kami pemain lokal, terbukti di beberapa seri kami mampu menandingi performa mereka," kata Andakara Prastawa Dhyaksa.