Bola.com, Barcelona - Barcelona mengusung misi 'besar' saat menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions 2016-2017, di Estadio Camp Nou, Rabu (8/3/2017) atau Kamis (9/3/2017) dini hari WIB. Barcelona membidik kemenangan besar, sekaligus rekor perdana. Syaratnya, mereka bisa lolos ke babak perempatfinal.
Bagi Barcelonistas, sebutan fans pendukung Barcelona, tugas Lionel Messi dkk menjadi sangat berat. Modal negatif, yakni kekalahan 0-4 pada pertemuan pertama di Paris, menjadi adangan pertama. Selain itu, berlatar perjumpaan di Parc des Princes, tak mudah menembus jala PSG.
Situasi tersebut membuat jutaan penggemar Barcelona di seluruh dunia berharap ada 'mukjizat' yang bisa mengantarkan tim kesayangan mereka lolos ke Babak 8 Besar Liga Champions musim ini. Maklum, Barcelona minimal harus mencetak lima gol tanpa kebobolan jika ingin lolos langsung.
Barcelona bisa memaksa perpanjangan waktu dan berujung adu penalti jika mampu memasukkan empat gol tanpa kegolan. Artinya, jika PSG mencetak satu gol saja, beban ganda akan menjadi milik tuan rumah, karena berarti mereka harus mencetak selisih dua gol.
Misi tersebut tergolong mustahil. Setidaknya, sepanjang sejarah perhelatan Liga Champions, tak ada tim yang takluk pada pertemuan pertama dengan skor 0-4, bisa membalikkan skor dan lolos ke fase berikutnya.
Incar Banyak Gol
Walhasil, kali ini konsentrasi Barcelona adalah bagaimana cara menceploskan sebanyak mungkin si kulit bundar ke gawang PSG. Urusan itulah yang membuat Barcelonistas berharap ada penampilan spektakuler dari trio lini depan Barcelona, yakni Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar (MSN).
Trio MSN menjadi harapan utama bagi para fan Barcelona guna merobek jala PSG. Sumber gol Barcelona memang bukan sekadar Trio MSN, tapi melihat tradisi, tak bisa dipungkiri tridente tersebut menjadi bom utama kubu Barcelona.
Sayang, sepak terjang Trio MSN memiliki pekerjaan rumah yang besar. Pertemuan pertama di ibu kota Prancis bisa menjadi cerminan. Kala itu, Trio MSN menjadi kritikan banyak pihak. Latarnya, tak ada satupun catatan tembakan tepat sasaran dari kaki atau kepala Messi, Suarez dan Neymar.
Kondisi itu menjadi satu di antara catatan terburuk sepanjang sejarah mereka, karena gagal mengancam gawang lawan. Saat itu, dua bek tengah PSG, Marquinhos dan Kimpembe, tampil solid.
Pekerjaan rumah Trio MSN di Camp Nou juga tak mudah. Pelatih PSG, Unai Emery diprediksi bakal memainkan duet Brasil, Marquinhos dan Thiago Silva. Keberadaan Kurzawa dan Meunier, di area fullback, bakal menjadi prahara bagi lini agresif Barcelona, terutama Trio MSN.
PSG Seperti Masakan
Apapun masih bisa terjadi di lapangan sepak bola. Asa para Barcelonistas mendapat respons sekaligus janji bertanggung jawab dari satu di antara personel Trio MSN, Luis Suarez. Menurut El Pistolero, Camp Nou bakal memberi tekanan luar biasa dan PSG akan merasakan seperti di tempat pembuatan masakan.
"PSG akan menjadi santapan di Camp Nou, dan kami siap meledakkan mereka secepat mungkin," janji Suarez. Ucapan tersebut bukan sembaran ancaman. Penampilan Trio MSN tergolong konsisten setelah takluk 0-4 di Paris.
Lionel Messi menjadi aktor utama. Sang Messiah selalu mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir. Total, ia mengoleksi 8 gol, dan baru sekali absen merobek jala lawan dalam 12 pertandingan terakhir.
Performa impresif tersebut tergolong menakutkan bagi siapapun lawan. Sayang, hal tersebut tak menjadi pikiran Pelatih PSG, Unai Emery. Menurutnya, Barcelona tak hanya Messi. "Mereka membutuhkan kemenangan dengan skor besar. Artinya, ancaman gol dari Barcelona tak hanya Messi saja, setiap pemain punya level bahaya yang sama," kata Emery, di situs resmi UEFA.
Ketajaman Trio MSN
Kemampuan Messi merobek jala lawan dalam 12 pertandingan terakhir, terutama enam partai terakhir, menjadi representasi sumbangsih Trio MSN. Total, sepanjang musim ini Barcelona sudah mencetak 122 gol dalam segala kompetisi.Trio MSN menyumbang 77 gol alias lebih dari 50 persen total gol Barcelona.
Lionel Messi mengumpulkan 38 gol, Luis Suarez memberi 27 gol dan Neymar mengoleksi 12 gol. Pelatih Barcelona, Luis Enrique Martinez sadar dengan tekanan mental dan harapan dari seluruh Barcelonistas terkait penampilan Trio MSN.
Enrique mengakui, dirinya tak ingin fokus pada satu bidang saja. Ia tetap berusaha menyeimbangkan permainan Barcelona, baik dari sisi bertahan maupun menyerang.
"Banyak hal terjadi sejak pertemuan pertama sampai sekarang. Sejak hasil di Paris, kami bermain lebih baik dan menimbulkan optimisme tinggi. Kami harus mencetak banyak gol, dan itu sudah kami kerjakan beberapa kali sebelum ini," kata Enrique.
Sang entrenador berjanji memberikan kemenangan, meski tak ingin memberi garansi Barcelona bisa lolos. "Bukan pesimis, tapi sekarang kami harus mengeluarkan lebih dari seluruh tenaga serta konsentrasi. Saya yakin kami akan berhasil jika ada 100 ribu orang di Cam Nou yang memberi 'api' bagi Barcelona," tegas Enrique.
Gambaran optimistis Enrique terlihat dari fakta sejarah kalau mereka tergolong ganas di Camp Nou. Pada 14 pertandingan terakhir di pentas Liga Champions, Barcelona mampu mengemas 44 gol dan kebobolan 6 gol. Semuanya terjadi pada era Luis Enrique. Catatan tersebut hanya kalah dari Bayern Munchen.
Rekor Mustahil
Sayang, secara fakta sejarah juga, usaha Barcelona agar bisa lolos ke babak perempatfinal, bisa sekadar mimpi belaka. Maklum, tak ada tim yang mampu lolos setelah kalah 0-4 pada pertemuan awal.
Padahal, Barcelona berharap bisa mencetak rekor. Jika lolos ke babak perempatfinal, Barcelona mengoleksi 10 musim secara beruntun melaju ke fase 8 Besar Liga Champions. "Kami sudah menunggu pertandingan ini selama 10 hari, dan apa yang kami dapatkan akan memberikan kebahagiaan bagi fans Barcelona," tutur Luis Suarez.
Kans Barcelona lolos ke babak berikutnya tetap terbuka. Sejarah membuktikan, satu-satunya momen PSG bisa menyingkirkan Barcelona dari Liga Champions terjadi pada musim 1994-1995. Saat itu PSG menyingkirkan Barcelona pada fase perempatfinal setelah unggul aggregat 3-2.
Sejak saat itu, Barcelona menuai dua kemenangan pada fase knock-out, yakni musim 2012-2013 dan 2014-2015. Selain itu, PSG tak pernah menang dalam empat pertandingan tandan terakhir kontra Barcelona. Namun, PSG tak pernah kebobolan lebih dari tiga gol.
Fakta tersebut mendapat tantangan dari gelandang PSG, Blaise Matuidi. "Barcelona akan mengalami mimpi buruk lagi. Kami tak takut siapapun. Kami akan fokus pada permainan tim, dan itu yang akan terjadi di Camp Nou," sebut Matuidi. Sanggupkah Barcelona?
Sumber: Berbagai sumber