Nasib Nahas 4 Kapten Klub di Premier League

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 08 Mar 2017, 14:01 WIB
Kapten Chelsea, John Terry. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com - Kapten Chelsea, John Terry, mungkin tidak pernah menduga akan menjalani musim 2016-17 dengan mengakrabi bangku cadangan. Namun kenyataan tersebut harus dihadapi Terry yang telah menjadi kapten tim Chelsea sejak 2004. 

Advertisement

Kedatangan Antonio Conte pada awal musim 2016-17 sempat membawa angin segar bagi John Terry. Pada akhir musim 2015-16, John Terry hampir mengakhiri kebersamaannya dengan Chelsea setelah tidak mendapat kejelasan mengenai perpanjangan kontrak.

Namun, Conte meminta manajemen Chelsea untuk menambah durasi kontrak Terry selama satu musim karena merasa masih membutuhkan sosok sang kapten. Pada awal musim 2016-17, Terry masih tercatat sebagai penghuni starting lineup The Blues, tetapi cedera yang ia alami membuatnya menepi selama beberapa pekan.

Hasil positif justru diraih Chelsea setelah Terry absen. The Blues arahan Antonio Conte mampu menduduki puncak klasemen. Alhasil, Conte tidak lagi mengandalkan Terry di jantung pertahanan meskipun sang kapten telah pulih cedera.

Saat ini, John Terry hanya berperan sebagai pelengkap tim dan berguna ketika Conte ingin melakukan rotasi pemain. Hingga pekan ke-27 Premier League, Terry baru mencatatkan lima penampilan untuk Chelsea.

Mengacu ke Laws of the Game, kapten adalah pemain yang mewakili timnya saat wasit melempar koin sebelum pertandingan dan babak adu penalti. Kapten tim juga dikenal sebagai sosok yang mampu memberikan inspirasi permainan dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.

Namun seiring berkembangnya dunia sepak bola, peran orisinal kapten mulai tergerus. Kini kapten dianggap sebagai pelengkap sebuah tim dan tidak sedikit klub yang memilih kapten berdasarkan popularitasnya.

Selain John Terry, ada tiga kapten klub papan atas Premier League yang mengalami nasib serupa. Berikut ini tiga kapten klub Premier League yang terpinggirkan dari skuat utama timnya:

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Per Mertesacker (Arsenal)

Per Mertesacker belum mendapat kesempatan tampil membela Arsenal sejak pulih dari ceder. (Reuters/Dylan Martinez)

Arsene Wenger menunjuk Per Mertesacker sebagai kapten baru Arsenal pada awal musim 2016-17. Mertesacker meneruskan tugas Mikel Arteta yang gantung sepatu akibat cedera berkepanjangan.

Setelah resmi diumumkan sebagai kapten Arsenal, Mertesacker mengalami cedera lutut yang membuatnya tidak bisa membela The Gunners selama lima bulan. Arsene Wenger pun mendatangkan Shkodran Mustafi untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Mertesacker.

Mertesacker pulih ada akhir Januari lalu, namun Wenger tak kunjung menyertakannya dalam skuat Arsenal. Tercatat ia hanya menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan ketika Arsenal berhadapan dengan Southampton dan Sutton United di ajang Piala FA.

3 dari 4 halaman

Vincent Kompany (Manchester City)

Tiga cedera berbeda pada musim 2016-17 membuat Vincent Kompany minim tampil bersama Manchester City. (Reuters)

Vincent Kompany mengalami nasib sial pada musim perdana Pep Guardiola menangani Manchester City. Pada musim ini, Kompany sudah mengalami tiga cedera berbeda sejak awal bergulirnya kompetisi Premier League. Pertama, Kompany mengalami cedera pangkal paha, dilanjutkan dengan cedera lutut, lalu cedera kaki.

Cedera tersebut membuat waktu bermain Kompany bersama Manchester City terpangkas. Sang kapten hanya bisa menyaksikan rekan-rekannya berjuang mengejar gelar Premier League dari bangku penonton.

Hingga pekan ke-27 Premier League, Kompany baru mencatatkan tiga penampilan bersama Manchester City.

4 dari 4 halaman

Wayne Rooney (Manchester United)

Wayne Rooney belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan sejak Jose Mourinho menangani Manchester United. (Reuters/Jason Cairnduff)

Wayne Rooney menjabat peran kapten di Manchester United sejak 2014. Sebagai pemain yang pernah menjadi maskot tim, penunjukkan tersebut dianggap pantas karena Rooney masih dianggap sebagai sumber inspirasi tim.

Pada tiga musim terakhir, Rooney terus mengalami penurunan performa karena ia lebih sering ditempatkan sebagai gelandang saat Manchester United ditangani Louis van Gaal. Kedatangan Jose Mourinho sempat diprediksi akan membuat Rooney kembali bangkit, tetapi pada kenyataannya ia gagal membuktikan kualitas yang pernah ia tunjukkan.

Rooney memang berhasil menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa, tetapi hal tersebut tidak dibarengi dengan penampilan yang konsisten. Dalam beberapa pertandingan, Mourinho sering meninggalkan Rooney dengan alasan sang pemain sakit.

Hingga pekan ke-27 Premier League, Rooney baru mencatatkan 18 penampilan, di mana ia hanya menempati posisi starting lineup sebanyak sembilan kali.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait