Bola.com, Pekanbaru - Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, dahulu pernah berucap olahraga memiliki kekuatan untuk menyatukan bangsa dengan cara yang tak bisa dilakukan bidang lain. Prinsip ini mungkin secara tidak langsung dipegang erat dua pemuda asal Pekanbaru, Azman Shadiqi dan Tengku Ardiansyah Assegaf, yang berusaha mengembangkan klub basket amatir, Binamuda.
Baca Juga
Azman Shadiqi merupakan seorang juru masak dan memiliki bisnis di bidang kuliner. Soal masak-memasak, tentu saja Azman adalah pakarnya.
Berbagai jenis kuliner khas Melayu tersedia di restoran miliknya yang terletak di Jalan Sutomo Pekanbaru. Kecintaan Azman pada memasak ternyata berbanding lurus dengan hobinya di basket.
Saat ini, Azman sedang berusaha mengembangkan klub Binamuda agar mampu mencetak pemain-pemain yang bisa mengharumkan nama Pekanbaru. Baginya, masak dan basket memiliki kesamaan filosofi.
"Saya mungkin jadi pemain basket yang masak. Basket adalah hobi saya dan masak merupakan sumber penghasilan saya. Dengan masak saya bisa memiliki restoran sehingga menghasilkan sesuatu di situ. Dari apa yang saya hasilkan, akhirnya saya bisa menyisihkan untuk ke basket," kata Azman ketika menerima kunjungan Bola.com di restorannya, Minggu (12/3/2017).
"Basket dan memasak sama-sama harus pakai passion, kalau main basket memakai passion pasti permainan bagus dan menang. Adapun kalau masak pakai passion, tentu saja masakannya enak," ujar pria lulusan Malaysia itu.
Lain Azman, lain pula Tengku Adriansyah Assegaf yang berprofesi sebagai dokter. Bagi Adrian, tentu saja dokter merupakan profesi yang mulia yakni untuk membantu orang.
Namun, filosofi yang sama diterapkan Adrian di dunia basket. Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu memiliki keinginan melalui Binamuda bisa melahirkan pemain-pemain hebat di Pekanbaru.
Niat Adrian itu tak terlepas dari keinginannya melihat pemain Pekanbaru khususnya atau Provinsi Riau pada umumnya membela tim nasional basket Indonesia. Jadi, melalui bakset Adrian berkeinginan membantu Provinsi Riau menyediakan pemain-pemain bertalenta di masa depan.
Berangkat dari niat yang sama, Azman dan Adrian saat ini menjadi pengurus di klub basket amatir Binamuda. Terbentuk sejak 23 Agustus 2001, Binamuda Pekanbaru memiliki anggota aktif mencapai 85 orang.
"Saya punya impian, mudah-mudahan Binamuda bisa mencetak pemain-pemain andal khususnya Pekanbaru dan umumnya provinsi Riau. Pada nantinya pemain di provinsi ini bisa menjadi pemain tim nasional Indonesia," ucap Adrian.
Binamuda menjadi salah satu klub peserta Pekanbaru Basketball League 2017. Event ini menjadi kompetisi basket amatir pertama di Indonesia dengan aroma profesional seperti NBA karena menerapkan sistem bursa transfer pemain.
Pekanbaru Basketball League 2017 akan digelar dalam 7 seri. Pembukaan seri 1 berlangsung pada Senin (13/3/2017) di GOR Tribuana dan berakhir pada 23 September 2017.
Azman dan Adrian mungkin berbeda dalam segala hal. Namun, melalui olahraga basket keduanya dipertemukan pada satu kesamaan yakni memiliki tujuan mulia untuk memajukan basket di Pekanbaru, Provinsi Riau, dan Indonesia sebagai bangsanya.
"Basket dan memasak itu punya satu kesamaan yakni harus sama-sama pakai passion" -Azman Shadiqi/Binamuda Pekanbaru-