Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, sukses menjadi kampiun All England 2017, Minggu (12/3/2017). Kevin/Marcus menang atas ganda China, Li Junhui/Liu Yuchen, dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-14.
Baca Juga
Prestasi tersebut adalah gelar pertama Kevin/Marcus pada turnamen bulutangkis tertua dunia ini. Gelar All England ini menjadi koleksi trofi ajang Super Series keempat buat mereka.
Buat Kevin, pencapaian ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saat diwawanara usai pertandingan final, ia mengungkapkan hal ini.
"All England adalah turnamen bulutangkis tertua di dunia. Saya selalu memimpikan untuk menjadi juara di All England," kata Kevin yang kini baru berusia 21 tahun ini.
Kevin mulai mengawali kariernya melalui sebuah audisi yang digelar PB Djarum. Pemuda kelahiran Bayunwangi, 2 Agustus 1995 itu menjadi peserta audisi pada 2006.
Saat masuk PB Djarum, Kevin adalah pemain tunggal putra. Ia baru beralih ke nomor ganda putra pada tahun 2007. Meski posturnya tak terlalu tinggi, Kevin lolos dari audisi karena punya kelebihan yang tak dimiliki pemain lain.
"Saya ingat, postur Kevin tak terlalu tinggi. Tapi dia punya kelebihan dalam hal antisipasi pengembalian lawan. Bisa dibilang ia bisa menebak kemana lawan akan mengarahkan kok dengan kemungkinan hingga sebesar 70 persen," kata Fung Permadi, Pelatih Kepala PB Djarum.
Modal lain yang dimiliki Kevin adalah soal sikap tak mau kalah dengan mudah saat bertanding di lapangan.
"Sikapnya ngotot, tak pernah mau mengalah, dan selalu main habis-habisan saat bertanding. Bahkan saat ia dicurangi saat bertanding oleh pelatihnya, ia sampai marah-marah," lanjut Fung.
Setelah menjadi juara turnamen bergengsi seperti All England 2017, Kevin/Marcus menjadi salah satu harapan di nomor ganda putra buat Indonesia. Gelar bergengsi lain yang diincar mereka tentu adalah Juara Dunia dan Juara Olimpiade.