Bola.com, Jakarta - Seleksi Timnas Indonesia U-22 telah berakhir dan kini Luis Milla dkk. tengah mengevaluasi hasil tiga tahap seleksi yang sudah dilakukan sejak Februari 2017. Sejumlah pemain tampak sangat menarik perhatian dengan kemampuan yang mencolok, baik saat mengikuti seleksi atau pun ketika dipantau sang pelatih di Piala Presiden 2017.
Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata adalah dua pemain berpengalaman bersama Tim Merah-Putih level senior yang akan kembali masuk dalam skuat tim asuhan Luis Milla itu. Namun, dalam seleksi Timnas Indonesia U-22 yang digelar dalam periode yang sama dengan turnamen Piala Presiden 2017, muncul beberapa pemain muda yang performanya sangat menonjol.
Baca Juga
Selama tiga tahap seleksi yang dipantau langsung Luis Milla di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, yang diikuti 25 sampai 26 pemain setiap seleksinya, banyak pemain tampil menonjol di posisinya masing-masing.
Bahkan sejumlah pemain yang masih berkompetisi di Piala Presiden 2017 mendapatkan dispensasi dari Luis Milla untuk tidak mengikuti seleksi dan dipantau langsung oleh pelatih asal Spanyol itu dalam pertandingan yang dijalani.
Sebanyak 14 pemain tercatat mendapatkan panggilan di semua seleksi. Ke-14 pemain itu adalah kiper Persiba Balikpapan, Kurniawan Kartika Aji, lalu ada Ryuji Utomo, Hansamu Yama, Ricky Fajrin, Zalnando di posisi bertahan selain Putu Gede Juni Antara yang kemudian batal bergabung karena urusan pribadi, serta Nazar Nurzaidin yang kemudian dipanggil sebagai pengganti.
Sementara itu di posisi lini tengah ada Rizky Dwi Febriyanto, Evan Dimas Darmono, Arsyad Yusgiantoro, dan Saddil Ramdani yang mendapatkan tiga panggilan.
Lalu juga ada Muhammad Hargianto yang dipanggil tapi batal bergabung karena urusan pribadi, dan Paulo Sitanggang yang dipanggil dalam seleksi terakhir sebagai pemain pengganti. Sementara di posisi penyerang hanya ada nama Ahmad Nur Hadianto yang menjadi langganan seleksi.
Namun, bukan jaminan 14 pemain tersebut yang akan dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22.
Masih ada sejumlah nama, seperti duo Persib Bandung, Febri Hariyadi dan Gian Zola, juga trio Arema FC, Hanif Abdurrauf Sjahbandi, Bagas Adi Nugroho, dan Nasir, yang juga punya peluang besar masuk skuat Timnas Indonesia U-22 meski harus absen dalam salah satu tahap seleksi untuk membela klubnya di Piala Presiden 2017.
Bola.com memilih lima pemain muda yang sangat potensial masuk dalam Timnas Indonesia U-22 yang memperlihatkan performa menonjol, baik di Piala Presiden 2017 atau pun dalam seleksi Timnas Indonesia.
Saddil Ramdani
1. Saddil Ramdani (Persela Lamongan)
Pemain sayap Persela Lamongan ini memang tidak menorehkan satu gol pun dalam tiga pertandingan yang dijalani oleh Persela di babak grup Piala Presiden 2017. Namun, penampilan Saddil di area sayap Persela Lamongan cukup memikat asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Bima Sakti, untuk memanggilnya mengikuti seleksi.
Hasilnya pun tidak mengecewakan. Saddil yang tercatat mengikuti ketiga tahap seleksi di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, itu tampil begitu luar biasa.
Dalam internal game pada hari ketiga seleksi tahap pertama, Saddil memperlihatkan bagaimana lincah dan berbahaya dirinya ketika melakukan pergerakan dari sisi kiri lapangan.
Saddil mampu membuat Rully Desrian, salah satu kiper yang menjalani seleksi, harus kerepotan ketika berhadapan satu lawan satu dengan dirinya. Tak hanya piawai dalam bergerak dari sisi kiri untuk mencetak gol, Saddil juga mampu memberikan umpan-umpan berbahaya ke depan gawang tim lawan.
Luis Milla pun tampak cukup terkesan dengan performa yang diperlihatkan oleh pemain yang masih berusia 18 tahun itu. Bahkan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, pun tidak menolak jika dirinya diberi kesempatan untuk menggunakan jasa Saddil di tim yang tengah dibentuknya saat ini.
Febri Hariyadi
2. Febri Hariyadi (Persib Bandung)
Pemain yang muncul melalui Tim PON 2016 dari kontingen Jawa Barat ini sebenarnya sudah memperlihatkan performa yang luar biasa sejak putaran kedua Torabika Soccer Championship 2016.
Persib Bandung pun terus mempertahankan pemain lincah yang memiliki kecepatan dan kemampuan bermain di dua sisi sayap tersebut saat berlaga di Piala Presiden 2017.
Kecemerlangan saat tampil bersama Persib, dengan satu gol dan satu assist, di Piala Presiden 2017 membuat Febri Hariyadi mendapat sorotan. Bukan karena gol yang dicetaknya, tapi karena performa luar biasa saat membuat peluang dengan kecepatan lari dan dribel bola yang luar biasa.
Tak hanya bersama Persib, Febri pun memperlihatkan performa yang luar biasa ketika menjalankan instruksi Luis Milla dalam seleksi Timnas Indonesia U-22 yang diikutinya.
Kelincahan dan kecepatan Febri sangat terlihat setiap kali sesi internal game dilakukan. Bahkan Febri Hariyadi berhasil mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Luis Milla pun tampak terpikat dengan performa Febri yang kemudian diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti seleksi tahap kedua Timnas Indonesia U-22 dan kembali dipanggil di tahap ketiga.
Puncak kecemerlangan Febri diraih di penghujung Piala Presiden 2017. Pemain muda berusia 21 tahun itu terpilih menjadi pemain muda terbaik di turnamen pramusim 2017 itu yang diwakili oleh Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/3/2017).
Hanif Abdurrauf Sjahbandi
3. Hanif Abdurrauf Sjahbandi (Arema FC)
Gelandang bertahan Arema FC yang satu ini mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia U-22 untuk posisi yang berbeda, yaitu bek tengah. Pemanggilan dengan posisi bek tengah itu tampaknya berdasarkan pengalamannya ketika memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2016 yang diasuh oleh Eduard Tjong.
Hanif pun awalnya merasa bingung dengan pemanggilan untuk posisi tersebut karena di babak grup Piala Presiden 2017, yang memang dipantau langsung oleh Luis Milla, pemain dengan nomor punggung 23 di Arema itu bermain sebagai gelandang bertahan.
Namun, dengan pengalamannya di Timnas Indonesia U-19, Hanif mengaku tidak ada masalah dan mencoba untuk tetap memberi yang terbaik demi masuk dalam skuat asuhan Luis Milla.
Tak berbeda dengan Febri Hariyadi, Hanif Abdurrauf Sjahbandi pun hanya mengikuti dua tahap seleksi, yaitu yang pertama dan terakhir.
Ia pun harus bersaing dengan sejumlah nama yang lebih berpengalaman, seperti Hansamu Yama Pranata dan Yanto Basna, serta rekan setimnya sendiri di Arema, Bagas Adi Nugroho.
Namun, dengan posisi aslinya sebagai gelandang bertahan, Hanif memiliki kans yang lebih besar untuk masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-22. Siapa pun pelatih pasti menyukai pemain yang memiliki kemampuan bermain di dua posisi atau lebih.
Peluang itu pun semakin besar ketika Luis Milla datang di pertandingan final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/3/2017). Hanif secara mengejutkan mencetak gol pertama dalam kemenangan 5-1 yang diraih Arema atas Pusamania Borneo FC itu.
Zalnando
4. Zalnando (Sriwijaya FC)
Bek kiri Sriwijaya FC ini tidak kalah cemerlang dari rekan-rekannya yang lain dalam seleksi Timnas Indonesia U-22. Pemain muda jebolan Laskar Wong Kito U-21 ini kerap memperlihatkan stamina yang luar biasa dengan bergerak maju dan mundur di area sayap kiri.
Zalnando memang mendapatkan rivalitas dari dua pemain lainnya selama seleksi, yaitu Ricky Fajrin dan Osvaldo Ardiles Haay. Untuk nama terakhir, Luis Milla memang membuat kejutan dengan memanggil pemain muda Persipura itu di posisi yang berbeda dengan saat bermain di klub. Satu lagi pemanggilan berbeda posisi setelah Hanif Sjahbandi.
Namun, kita lupakan sejenak Osvaldo Haay. Zalnando adalah potensi besar yang mampu menembus skuat Timnas Indonesia U-22 dengan permainan penuh stamina selama mengikuti seleksi di bawah arahan Luis Milla di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci itu.
Permainan keras di sisi kiri pertahanan tim, serta kecepatan mengejar umpan terobosan dan membantu lini penyerangan menjadi ciri khas permainan Zalnando yang terlihat selama menjalani masa seleksi.
Luis Milla pun sempat menyebut Zalnando sebagai salah satu pemain pekerja keras yang mengikuti seleksi dalam sesi konferensi pers di seleksi tahap ketiga.
Ahmad Nur Hadianto
5. Ahmad Nur Hadianto (Persela Lamongan)
Ahmad Nur Hadianto adalah satu-satunya pemain dengan posisi striker yang dipanggil mengikuti semua tahap seleksi Timnas Indonesia U-22.
Luis Milla memang hanya memanggil tiga orang striker selama seleksi Timnas Indonesia U-22. Selain Nur Hadianto, hanya Marinus Wanewar dan Muhammad Dimas Drajad, yang pernah mendapatkan panggilan dari Luis Milla.
Performa Ahmad Nur Hadianto bersama Persela Lamongan di babak grup Piala Presiden 2017 cukup memikat. Dua gol berhasil diciptakannya ke gawang PSM Makassar saat tim asuhan Herry Kiswanto itu secara mengejutkan menang 2-1. Luis Milla pun kemudian memanggilnya mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22.
Penampilan Ahmad Nur Hadianto selama seleksi pun memang tak tertandingi jika dibandingkan dengan striker-striker yang dipanggil oleh Luis Milla. Kolaborasinya dengan sesama pemain Persela, Saddil Ramdani, membuatnya cukup menonjol di ujung tombak tim saat menjalani seleksi.
Tidak lolosnya Persela Lamongan ke fase knockout Piala Presiden 2017 membuat Ahmad Nur Hadianto mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti ketiga tahap seleksi Timnas Indonesia U-22.
Ia pun memiliki kans yang lebih besar ketimbang dua striker lain yang sempat dipanggil Luis Milla karena postur tubuhnya tinggi menopang strategi Luis Milla yang kerap memainkan formasi 4-3-3 saat melakukan internal game.
Baca Juga
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan