Bola.com, Jakarta - Nama Michael Essien menjadi buah bibir di Indonesia sejak Senin (13/3/2017). Kini ia pun resmi berseragam Persib Bandung dan telah diperkenalkan oleh klub berjulukan Pangeran Biru itu. Siapa Michael Essien? Bagaimana sepak terjangnya di sepak bola dunia?
Pemain asal Ghana dengan nama lengkap Michael Kojo Essien itu memulai karier muda bersama Liberty Professionals, sebuah klub sepak bola asal Ghana yang bermarkas di Dansoman, Accra, pada 1998 hingga 1999. Essien pun mulai masuk dalam sepak bola profesional bersama Bastia, klub Prancis yang saat itu berada di Ligue 1, pada Juli 2000.
Baca Juga
Ia pun mendapatkan debut bersama klub Prancis itu pada 30 September 2000 saat menghadapi Metz dengan menggantikan kapten Bastia saat itu, Laurent Casanova. Awalnya ia dipercaya bermain di semua posisi di pertahanan. Namun, satu tahun sejak debutnya, ia dipercaya bermain sebagai gelandang tengah dan bersinar di posisi barunya itu.
Tiga musim berseragam Bastia, Essien pun mulai dilirik sejumlah klub besar Prancis. Paris Saint-Germain, Olympique Lyonnais, dan Olympique Marseille, adalah tiga klub besar Prancis yang saat itu menginginkannya.
Namun, Lyon menjadi klub yang beruntung meminangnya setelah Michael Essien menolak tawaran kontrak dari PSG yang saat itu merupakan tawaran terbaik dari semua klub yang tertarik kepadanya.
Cemerlang di Lyon
Bastia mendapatkan 7,8 juta pound dari Lyon untuk transfer Michael Essien. Essien pun mendapatkan nomor punggung 4 dan bermain sebagai gelandang box-to-box bersama Lyon. Saat itu dengan perannya tersebut, Essien bermain bebas dengan mengalirkan bola kepada Juninho yang menjadi playmaker. Ia dibantu Edmilson dan Mahamadou Diarra yang berperan sebagai gelandang bertahan.
Essien berhasil menyabet empat gelar juara bersama Lyon sejak musim pertamanya. Ia memulainya dengan mendapatkan titel Trophee des Champions 2003 sebelum akhirnya menyabet gelar juara Ligue 1 pada 2003-2004. Prestasi tersebut diulanginya pada musim berikutnya dnegan menyabet kembali Trophee des Champions 2004 dan Ligue 1 2004-2005.
Essien bahkan berhasil menjadi pemain terbaik Ligue 1 2005 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemain Profesional Prancis (UNFP). Kecemerlangan Essien bersama Lyon pun membawanya ke Inggris. Chelsea dan Lyon menyepakati transfer Essien pada 14 Agustus 2005 dengan nilai 24,4 juta pound.
Saat itu, nilai tersebut membuat Essien menjadi pemain termahal milik Chelsea. Nilai tersebut berhasil mengalahkan transfer Didier Drogba yang mendapatkan nilai transfer 24 juta pound dari Chelsea pada musim panas sebelumnya.
Dalam laga debut bersama Chelsea, ia masuk sebagai pemain pengganti dalam laga kontra Arsenal pada 21 Agustus 2005. Ia kemudian mendapatkan kesempatan bermain penuh untuk pertama kalinya saat menghadapi West Bromwich Albion. Namun, pada Desember 2005 ia mendapatkan hukuman dari UEFA karena tekel kontroversial yang dilakukannya kepada Dietmar Hamann.
Essien pun kemudian mulai berkembang menjadi salah satu pemain penting dalam skuat The Blues. 256 penampilan dengan 25 gol di semua kompetisi menjadi pencapaiannya selama delapan musim bersama Chelsea. Sembilan trofi juara pun diraih Essien bersama klub asal London tersebut.
9 Gelar Bersama Chelsea
Michael Essien membantu Chelsea meraih dua gelar juara Premier League, yaitu pada musim 2005-2006 dan 2009-2010. Empat trofi Piala FA pun dipersembahkannya untuk Chelsea. Sementara tiga trofi lainnya, masing-masing Piala Liga pada 2006-2007, Community Shield 2009, dan Liga Champions pada 2011-2012.
Chelsea menjadi puncak karier Essien meski dalam perjalanan kariernya di London itu, pemain asal Ghana itu tak jarang harus absen panjang karena cedera yang ia alami. Ia bahkan akhirnya dipinjamkan ke Real Madrid pada musim 2012-2013 yang saat itu ditangani oleh Jose Mourinho, manajer yang juga merekrutnya ke Chelsea pada 2003.
Menandatangani kontrak peminjaman selama satu tahun penuh pada 31 Agustus 2012, Essien mencetak gol pertamanya untuk Los Blancos pada 3 November 2012. Ia hanya mencetak dua gol untuk Real Madrid, di mana satu lagi diciptakannya dalam laga terakhirnya bersama Madrid sebelum kemudian kembali ke Chelsea dan menjalani musim terakhirnya di Stamford Bridge.
Sudah tak mampu bersinar lagi di Chelsea pada musim 2013-2014, di mana ia total hanya bermain selama sembilan pertandingan di semua kompetisi, Essien akhirnya berlabuh ke Italia dan bergabung bersama AC Milan dengan status bebas transfer. Pemain asal Ghana itu pun menandatangani kontrak selama satu setengah tahun bersama I Rossoneri. Saat itu sudah tak ada yang spesial dari Essien.
Coba Peruntungan di Yunani
Yunani pun menjadi destinasi berikutnya dari Essien. Ia bergabung bersama klub raksasa Yunani, Panathinaikos, kembali dengan status bebas transfer. Kesepakatannya bersama klub tersebut membuatnya menjadi pemain termahal yang pernah dibayarkan oleh klub tersebut, dengan gaji tahunan mencapai 800 ribu euro.
Namun, saat itu ia menghabiskan tiga bulan pertamanya di Panathinaikos untuk pemulihan dari cedera kaki. Essien direncanakan menjalani debutnya bersama klub itu pada 21 November 2015 dalam laga menghadapi rival utama Panathinaikos, Olympiacos. Namun, laga tersebut dibatalkan dan essien baru memainkan laga debut pada satu pekan kemudian.
Setelah satu musim di Yunani, Essien mulai tersingkir dari skuat utama klub pada musim 2016-2017. Harapannya adalah ia dilepas. Pembatalan kontraknya oleh Panathinaikos dikonfirmasi tiga bulan kemudian setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersama untuk melepaskannya pada 29 Desember 2016.
Essien pun kemudian mulai mencari pelabuhan baru. Ia sempat berlatih bersama tim cadangan Chelsea pada Februari 2017 sebelum kabar berikutnya menyatakan bahwa ia ditolak oleh tiga klub Swedia pada awal Maret 2017, yaitu AIK, Hammarby, dan IFK Goteborg.
Akhirnya ke Persib Bandung
Pasar Asia pun mulai diliriknya. Indonesia menjadi tempat yang kini ditujunya dengan fakta dirinya sudah berada di Jakarta pada Senin (13/3/2017) setelah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu (11/3/2017). Namun, Indonesia bukanlah pasar Asia pertama yang dicoba oleh Essien.
Pemain asal Ghana itu sempat diisukan berlabuh ke Thailand untuk bergabung bersama Muangthong United. Isu itu sempat berkembang setelah Essien baru saja melakukan putus kontrak dengan Panathinaikos. Pertemuan di Inggris pun dilakukan klub asal Thailand itu dengan Essien. Namun, disinyalir kesepakatan kontrak tidak tercapai menjadi sebab Essien batal berkiprah di Asia Tenggara.
Kini, Essien resmi berseragam Persib Bandung. Pemain yang kini sudah berusia 34 tahun itu bergabung dengan klub berjulukan Maung Bandung itu dengan kesepakatan kontrak yang tidak disebutkan. Namun, kabarnya gaji tahunan yang akan diterimanya berkisar antara delapan miliar rupiah hingga 11 miliar rupiah.