Bola.com, Malang - Tim putri Gresik Petrokimia membuat kejutan besar pada hari kedua seri pamungkas musim reguler Proliga 2017 di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/3/2017).
Petrokimia di luar dugaan berhasil mengalahkan sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN dengan skor telak 3-0 (25-16, 25-14, 33-31) untuk menyegel tiket terakhir ke final four.
Baca Juga
"Kami bersyukur bisa masuk final four. Kemenangan atas PLN merupakan buah dari persiapan yang matang. Pada laga penentuan ini anak-anak bermain sesuai instruksi pelatih," kata pelatih Petrokimia, Li Huanning, selepas pertandingan.
"Kami bersyukur bisa menang dan bermain bagus," ujar pemain Petrokimia, Rika Dwi Latri.
Pada laga terakhir, Minggu (19/3/2017), Petrokimia akan menghadapi Bandung Bank BJB Pakuan. Bank BJB merupakan pesaing Petrokimia dalam perebutan tiket terakhir final four. Jika kalah dari PLN, Petrokimia akan menjalani laga hidup mati lawan Bank BJB. Namun, karena Petrokimia menang telak 3-0 atas PLN, maka laga melawan Bank BJB sudah tak berpengaruh lagi.
Gresik Petrokimia saat ini berada di posisi keempat klasemen dengan 19 poin hasil enam kemenangan, sedangkan Bank BJB baru mengoleksi 16 angka dari lima kemenangan.
Perbandingan set menang-kalah Petrokimia adalah 21-15 dan Bank BJB 20-20. Artinya, kalaupun Bank BJB menang 3-0 pada laga terakhir, mereka tetap tak bisa menggeser Petrokimia dari peringkat keempat. Meski poinnya sama, Bank BJB kalah rasio set dari Petrokimia. Apabila menang 3-0, rasio set Bank BJB hanya menjadi 23:20 (1,15) atau kalah tipis dari Petrokimia dengan 21-18 (1,16).
"Meskipun sudah lolos ke final four, kami akan tetap tampil ngotot ketika menghadapi Bank BJB," kata Li.
Di sisi lain, kekalahan telak dari Petrokimia membuat asisten pelatih PLN, Abdul Munif, kecewa. Menurut Munif, ini merupakan permainan terburuk PLN pada Proliga 2017.
"Padahal pelatih sudah mempersiapkan tim dengan baik. Namun, di lapangan pemain lah yang menentukan. Kami kalah karena receive yang kurang baik," ujar Munif.
Libero PLN, Berlian Marsheilla, mengakui Petrokimia bermain lebih baik. "Kami bermain tegang sehingga sering melakukan kesalahan sendiri. Selain itu blok pemain Gresik Petrokimia juga tinggi-tinggi," katanya.