Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 akan melakoni laga uji coba internasional perdana bersama pelatih asal Spanyol, Luis Milla, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (21/3/2017). Myanmar akan menjadi lawan perdana Evan Dimas Darmono dkk. dalam uji coba yang menjadi bagian dari persiapan Garuda Muda untuk bermain di SEA Games 2017.
Setelah melewati tiga tahap seleksi, kini Luis Milla memiliki 26 pemain yang dipanggilnya mengikuti pemusatan latihan di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang sejak Jumat (17/3/2017). Pemusatan latihan akan dilakukan hingga 25 Maret 2017 dengan diakhiri sebuah internal game seperti saat mengakhiri tiga tahap seleksi.
Baca Juga
Namun, di sela-sela pemusatan latihan tersebut, Timnas Indonesia U-22 dijadwalkan menghadapi Myanmar dalam sebuah laga uji coba internasional. Timnas Indonesia U-22 bergeser ke Bogor pada Minggu (19/3/2017) dan mempersiapkan diri untuk laga uji coba internasional yang akan digelar di Stadion Pakansari, Cibinong.
Melihat ke-26 pemain yang kini dimiliki oleh Luis Milla, tampak kerangka tim yang dipersiapkan untuk meraih medali emas SEA Games 2017 sebagai target utama itu sudah ada. Sejumlah pemain bahkan tampak sangat menonjol mulai dari proses seleksi hingga tiga hari pertama pemusatan latihan.
Sebanyak 26 nama terbaik dibawa Luis Milla setelah pelatih asal Spanyol tersebut melihat sejumlah video pertandingan Torabika Soccer Championship 2016, video Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2016, dan pemantauan langsung di Piala Presiden 2017. Kemenangan pun menjadi target yang diemban dalam laga uji coba perdana ini.
Kemenangan diyakini oleh Luis Milla akan menjadi sebuah pemandangan positif dari masyarakat sepak bola Indonesia yang memang berharap banyak dari tim berjulukan Garuda Muda ini. Dari kemungkinan yang akan menjadi 11 pemain di starting XI Timnas Indonesia U-22 dalam laga kontra Myanmar, Bola.com memilih empat pemain kunci yang akan sangat diandalkan oleh Luis Milla untuk meraih kemenangan dalam pertandingan itu.
Saddil Ramdani
Pemain sayap Timnas Indonesia U-22 ini merupakan salah satu pemain yang sangat menonjol sejak seleksi tahap pertama Timnas Indonesia U-22 hingga digelarnya pemusatan latihan. Saddil merupakan hasil pengamatan langsung tim kepelatihan Luis Milla saat melakukan pemantauan ke Bandung pada Piala Presiden 2017 ketika ia memperkuat Persela Lamongan.
Saddil merupakan salah satu pemain yang istimewa dalam skuat Timnas Indonesia U-22. Ia memiliki kecepatan, teknik dribel bola yang bagus, dan kemampuan bermain di dua posisi sayap. Tak hanya itu, Luis Milla pun dibuat terkesan dengan kemampuannya mencetak gol selama mengikuti seleksi hingga pemusatan latihan.
Saddil ditemukan oleh Aji Santoso, pelatih Arema FC dan pemilik Akasemi ASIFA pada 2014. Pemain asal Muda, Sulawesi Tenggara, tampil pada ajang Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi. Turnamen itu diikuti Arema, Bali United, dan Indonesia U-23 Selection yang dilatih Aji.
Aji lalu membawa Saddil masuk dalam skuat Indonesia Selection. Penampilan apik pemain kelahiran 2 Januari 1999 membuat beberapa pelatih terkesan, termasuk Indra Sjafri. Saddil masuk skuat Timnas Indonesia U-19 pada Piala AFF U-19 2016. Meski Indonesia terhenti di fase grup, penampilan Saddil mencuri perhatian.
Kemampuan luar biasa Saddil Ramdani memang diakui semua orang yang telah melihat langsung kiprahnya untuk Timnas Indonesia U-19, Persela Lamongan, dan saat berupaya masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-22 asuhan Luis Milla.
Kemampuan Saddil Ramdani yang luar biasa di sisi sayap akan sangat menunjang permainan Timnas Indonesia U-22 yang memang akan mengandalkan formasi 4-3-3. Lini pertahanan bagian kiri dan kanan Myanmar jelas harus bekerja ekstra untuk bisa menghentikan langkah pemain muda yang baru bersinar itu.
Hansamu Yama Pranata
Bek tengah Timnas Indonesia U-22 ini merupakan salah satu pemain berpengalaman di dalam skuat asuhan Luis Milla selain Evan Dimas Darmono. Pemain yang sukses mencetak dua gol bersama Timnas Indonesia senior di Piala AFF 2016 itu dipercaya untuk mengawal lini pertahanan tim karena pengalamannya di level internasional.
Pemain yang baru genap berusia 22 tahun pada 16 Januari 2017 itu santer disebut akan menjadi calon kapten Timnas Indonesia U-22. Indikasi tersebut muncul setelah sang pemain kerap diajak berdiskusi oleh sang pelatih baik di sela-sela latihan atau pun di hotel tempat pemain menginap.
Dalam sesi latihan, Hansamu Yama kerap dipercaya oleh tim pelatih Timnas Indonesia U-22 untuk memberikan komando kepada teman-temannya. Hansamu Yama pun dinilai sangat baik memberikan komando di lini belakang. Eduardo Perez, sang asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, kerap memuji permainan Hansamu dalam sebuah simulasi pertandingan di tengah sesi latihan.
Hansamu jelas memiliki sejumlah pesaing untuk memperebutkan salah satu dari dua posisi bek tengah Timnas Indonesia U-22 yang akan tampil di laga kontra Myanmar. Sebut saja Bagas Adi Nugroho, Ryuji Utomo, dan Andy Setyo Nugroho. Namun, dengan pengalaman yang dimiliki Hansamu Yama di Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia senior di Piala AFF 2016, satu tempat itu akan jatuh kepadanya.
Postur tubuh yang ramping dan tinggi, serta kemampuannya untuk memberikan instruksi di lini pertahanan membuat Hansamu akan menjadi benteng kuat yang membuat pemain Myanmar kesulitan menemui gawang Timnas Indonesia U-22. Tak hanya saat bertahan, Hansamu Yama bisa menjadi ancaman bagi Myanmar jika ia maju ke depan saat situasi bola mati didapatkan.
Hanif Abdurrauf Sjahbandi
Pemain dengan posisi gelandang bertahan ini cukup menarik perhatian Luis Milla. Satu hal yang menarik di awal pemanggilannya ke Timnas Indonesia U-22 adalah ia berposisi sebagai bek tengah, posisi yang membuatnya bingung karena posisi tersebut hanya dilakukannya ketika membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2016.
Saat itu pelatih Timnas Indonesia U-19, Eduard Tjong, memang menempatkan Hanif sebagai bek tengah karena cedera yang dialami sang kapten, Andy Setyo Nugroho. Namun, sebenarnya Hanif kembali ke posisinya yang sebenarnya, yaitu gelandang bertahan, ketika memperkuat Arema FC di Piala Presiden 2017.
Namun, Hanif tak terlalu mempermasalahkan pemanggilannya sebagai bek tengah itu. Ia justru banyak belajar untuk menempati peran sebagai bek tengah. Selain itu, ada yang menarik dari penempatan Hanif Sjahbandi saat menjalani simulasi pertandingan bersama Timnas Indonesia U-22 di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci.
Luis Milla tampak menginstuksikan Hanif untuk membantu penyerangan. Hanif dicoba untuk menjadi seorang gelandang serang dalam pemusatan latihan tersebut dan ia bermain cukup baik.
Tak ada yang tahu mengapa Luis Milla menjajal Hanif untuk menjadi gelandang serang. Satu-satunya alasan yang paling mungkin adalah kemampuan Hanif untuk membantu lini serang Arema hingga sukses mencetak gol pertama Arema di final Piala Presiden 2017.
Jelas sekali tiga posisi berbeda bisa dimainkan oleh pemain muda kelahiran Bandung akan menjadi ancaman yang cukup serius bagi Myanmar dan sekaligus keuntungan bagi Timnas Indonesia U-22 jika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dan perlu melakukan sebuah perubahan strategi.
Febri Hariyadi
Pemain Persib Bandung ini membuat Timnas Indonesia U-22 semakin terlihat sangat garang saat melakukan serangan dari sisi sayap. Jika di sisi kiri ada Saddil Ramdani, maka di sisi kanan akan ada Febri Hariyadi. Keuntungan lain Timnas Indonesia U-22 dengan pemain ini adalah dirinya bisa juga bermain di posisi sayap kiri sebaik bermain di posisi sayap kanan.
Permainan cemerlang yang diperlihatkannya saat membela Persib Bandung kian menarik saat pemain muda ini mampu berlari dari sisi kanan pertahanan timnya hingga ke sisi sebaliknya di dekat gawang tim lawan. Kecepatan, dribel bola, dan kemampuan teknik mengecoh pemain lawan menjadikan Febri Hariyadi merupakan salah satu pemain yang harus diwaspadai Myanmar dalam laga uji coba di Pakansari.
Dalam seleksi hingga pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22, Febri Hariyadi kerap dipasangkan dengan Saddil Ramdani untuk mengisi posisi sayap dalam tim yang sama. Namun, kedua pemain itu juga kerap bertukar posisi dalam simulasi permainan yang dibuat oleh tim pelatih Timnas Indonesia U-22 itu.
Febri Hariyadi, yang menjadi pemain muda terbaik di Piala Presiden 2017, adalah salah satu pemain yang diprediksi mendapatkan tempat di tim utama Timnas Indonesia U-22. Formasi 4-3-3 yang memang menjadi senjata andalan Luis Milla bersama Tim Garuda Muda ini akan sempurna dengan kehadiran Febri Hariyadi di sisi yang berseberangan dengan Saddil Ramdani.
Febri dan Saddil, dua pemain dengan kecepatan tinggi, dribel bola yang luar biasa, akan menjadi senjata utama Luis Milla yang tampaknya akan mengandalkan satu penyerang murni saja dalam permainan. Patut dinantikan bagaimana Myanmar berusaha menghentikan pergerakan Febri Hariyadi yang terkenal licin saat membawa bola dari sisi sayap ke pusat pertahanan lawan.
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan