Bola.com, Milan - Rencana Silvio Berlusconi untuk menjual AC Milan kepada Sino-Europe Sports (SES) terancam gagal total setelah pihak investor mendapat peringatan dari pejabat pemerintahan bidang perdagangan luar negeri China, Pan Gongsheng.
Baca Juga
Hingga saat ini, SES sudah menyetorkan dana investasi sebesar 200 juta euro (Rp 2,87 triliun) kepada AC Milan. Sejatinya, SES wajibkan menyerahkan kucuran dana sebesar 100 juta euro (Rp 1,43 miliar) pada Maret ini, namun dana tersebut tidak kunjung diterima AC Milan.
Setelah tertunda beberapa kali, proses finalisasi penjualan AC Milan semakin jauh dari titik terang. Hal tersebut diperburuk dengan pernyataan Pan Gongsheng terkait dengan investasi luar negeri yang dilakukan perusahaan-perusahaan asal China.
"Merger dan akuisisi di luar negeri kadang bisa dianalogikan seperti mawar berduri. Anda harus berhati-hati dan melakukan riset yang sangat panjang.
"Investasi tersebut akan menjadi hal yang bagus jika bisa memberikan nilai lebih kepada sepak bola di China, namun dalam kasus SES dan AC Milan belum terlihat apa nilai lebihnya.
"Banyak perusahaan China yang menimbun hutang karena tidak bijak dalam melakukan investasi di luar negeri. Tidak sedikit juga yang berkata melakukan investasi, tetapi nyatanya mereka hanya memindahkan pusat aktivitasnya ke negara lain," ujar Pan Gongsheng.
Sebelumnya, pihak SES mengatakan kalau dana mereka sudah tersedia, namun mereka kesulitan untuk mengeluarkan dana tersebut dari China. Menurut kabar yang beredar di Italia, dana tersebut kini tersangkut di Kepulauan Virgin Britania Raya dan tidak mungkin bisa diterima AC Milan dalam waktu dekat.
Sumber: Football Italia