Bola.com, Kediri - Duel klasik antara Persik Kediri kontra PSIS Semarang akan sarat emosi. Keduanya bakal bentrok pada agenda uji coba jelang Liga 2 2017 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (25/3/2017).
Aura perseteruan mereka diawali pada final pentas Divisi Utama 2006 lalu saat bentrok di Stadion Manahan, Solo. Saat itu Persik menang 1-0 atas Tim Mahesa Jenar. Selanjutnya, atmosfer itu terus memanas, namun tetap dalam koridor
sportivitas tinggi.
Dalam catatan rekor pertemuan mereka tak pernah ada cacat, semisal bentrok antarsuporter. Kini beban sejarah itu ada di pundak dua pelatih Sugiantoro alias Bejo (Persik) dan Subangkit (PSIS).
Sugiantoro yang sempat menyaksikan duel PSIS dengan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (19/3/2017) lalu, mengaku siap meladeni strategi apapun yang akan diterapkan Subangkit.
"Saat melawan Persebaya, Cak Bangkit (panggilan akrab Subangkit) pakai pola 3-6-1. Pola ini seperti parkir bus. Saya tak peduli apakah nanti PSIS main seperti itu atau tidak di Kediri. Saya sudah siapkan berbagai alternatif untuk mengalahkan mereka," kata Sugiantoro.
Mantan stoper Persebaya itu tak mengkritik seperti dilakukan pelatih Persebaya, Iwan Setiawan. "Tiap pelatih punya hak penuh menerapkan strategi. Saya tetap akan menghormati Cak Bangkit dengan semua taktiknya nanti. Karena saya ingin belajar dari dia," ucap Bejo.
Tapi Sugiantoro tak mau tertipu dengan strategi PSIS Semarang di Surabaya lalu. "Cak Bangkit pelatih yang banyak akal. Jadi saya harus waspada. Ada kemungkinan PSIS malah main terbuka lawan Persik nanti. Jika itu terjadi, pertandingan akan seru," tuturnya.