13 Fakta Menarik Selepas Balapan F1 GP Australia

oleh Oka Akhsan diperbarui 26 Mar 2017, 18:52 WIB
Pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, mengangkat trofi di podium setelah menjuarai balapan F1 GP Australia di Albert Park, Melbourne, Minggu (26/3/2017). (Bola.com/Twitter/F1)

Bola.com, Melbourne - Setelah gagal meraih kemenangan pada 2016, Ferrari membuka era baru F1 dengan meraih hasil maksimal. Pebalap Tim Kuda Jingkrak, Sebastian Vettel, berhasil menjuarai balapan F1 GP Australia, Minggu (26/3/2017). Balapan di Albert Park, Melbourne, memunculkan banyak fakta menarik. Apa sajakah itu?

Advertisement

1. Sebastian Vettel meraih kemenangan pertama sejak GP Singapura 2015, kedua di Australia setelah 2011, keempat bersama Ferrari, dan ke-43 sepanjang karier.

2. Bagi Vettel, ini juga merupakan kemenangan keduanya pada seri pembuka setelah 2011. Vettel pun mempersembahkan kemenangan pertama buat Ferrari pada seri pembuka sejak Fernando Alonso memenangi balapan debut bareng Tim Kuda Jingkrak di Bahrain pada 2010.

3. Kimi Raikkonen tak naik podium karena hanya finis keempat. Namun, Si Manusia Es mampu menorehkan fastest lap dengan 1 menit 26,538 detik atau yang tercepat di Albert Park sejak 2007. Total Raikkonen sudah 44 kali mencatat fastest lap sepanjang karier di F1. Dia hanya kalah dari Michael Schumacher yang 77 kali mencatat fastest lap.

4. Kemenangan pada F1 GP Australia membuat Vettel berhak menempati puncak klasemen sementara pebalap. Terakhir kali pebalap Ferrari berada di puncak klasemen adalah sehari sebelum GP Korea 2012 atau 1.625 hari lalu. Pebalap Ferrari saat itu ialah Fernando Alonso.

2 dari 3 halaman

Mercedes Tergusur

5. Ferrari meraih kemenangan pertama sejak GP Singapura 2015. Ini juga kemenangan pertama Ferrari di Australia sejak Kimi Raikkonen naik podium teratas di Albert Park pada 2007.

6. Mercedes untuk pertama kalinya tak memuncaki klasemen pebalap dan konstruktor sejak awal era mesin turbo hibrida pada 2014. Pebalap non-Mercedes terakhir yang memuncaki klasemen adalah Vettel pada 2013 saat meraih gelar juara dunia keempat bareng Red Bull.

7. Untuk kedua kalinya secara beruntun Lewis Hamilton gagal menang pada GP Australia meski start dari pole position. Namun, dengan finis kedua Hamilton menambah koleksi podiumnya menjadi 105 atau hanya kalah satu dari Alain Prost. Hamilton juga resmi menjadi pebalap kedua setelah Michael Schumacher yang memimpin balapan F1 lebih dari 3.000 lap. Selain itu, tak ada pebalap lain kecuali Hamilton dan Schumacher yang memimpin lomba pada lebih dari 100 balapan F1 sepanjang masa.

8. Daniel Ricciardo tak memulai lomba dari starting grid tapi dari pit karena mobilnya mengalami masalah elektrik saat formation lap. Dengan demikian, Red Bull selalu gagal menempatkan salah satu dari dua mobilnya di starting grid dalam tiga edisi terakhir F1 GP Australia. Pada 2015, Daniil Kvyat mengalami masalah transmisi, sedangkan tahun lalu jet darat Kvyat mengalami masalah elektrik.

3 dari 3 halaman

Poin Ocon

9. Daniel Ricciardo gagal finis karena mobilnya mengalami kerusakan mesin. Dengan demikian, hingga saat ini masih belum ada pebalap tuan rumah yang naik podium pada F1 GP Australia.

10. Pebalap Force India, Esteban Ocon, meraih poin pertama di F1 setelah finis di posisi ke-10. Ocon menjadi pebalap Prancis ke-36 yang mampu meraih poin di F1.

11. Untuk pertama kali sejak GP Malaysia 2016, dua pebalap Haas gagal finis.

12. Daniil Kvyat melewati Vitaly Petrov untuk menjadi pebalap F1 asal Rusia dengan jumlah start terbanyak (58) di F1.

13. Antonio Giovinazzi menjadi pebalap asal Italia pertama yang turun dalam balapan F1 sejak Jarno Trulli dan Vitantonio Liuzzi pada GP Brasil 2011. Giovinazzi finis di posisi ke-12. Itulah posisi finis terbaik pebalap asal Italia di F1 sejak Liuzzi finis keenam pada GP Korea 2010.