Bola.com - Manajemen Barcelona mendapat fokus tambahan jelang berakhirnya musim kompetisi 2016-17, yaitu mencari pelatih baru untuk musim mendatang. Hal tersebut tidak lepas dari keputusan Luis Enrique yang tidak ingin memperpanjang kontraknya bersama Blaugrana.
Luis Enrique memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di Barcelona yang berakhir pada Juni 2017. Manajemen klub pun mulai bergerak mencari kandidat ideal untuk melatih Lionel Messi dan kawan-kawan.
Baca Juga
Barcelona merupakan klub yang sangat menghargai tradisi klub. Alasan tersebut membuat mereka tidak bisa sembarangan memilih pelatih. Calon pelatih anyar Barcelona wajib memiliki pengetahuan yang luas terhadap klub tersebut.
Pada tahun 2008, Barcelona lebih memilih menunjuk Pep Guardiola yang belum punya pengalaman menangani klub besar dibanding Jose Mourinho yang sudah terbukti kualitasnya bersama Chelsea. Saat itu, Guardiola dianggap sebagai sosok yang memiliki ikatan kuat dengan Barcelona.
Setelah Guardiola lengser, Barcelona memperkerjakan Tito Vilanova yang juga terpaksa mundur karena alasan kesehatan. Setelah itu, Gerardo Martino ditunjuk untuk melanjutkan kerja Vilanova, namun pelatih asal Argentina tersebut hanya bertahan selama satu musim.
Pelatih Real Sociedad, Eusebio Sacristan, merupakan satu di antara sosok yang sedang diburu manajemen Barcelona. Eusebio dinilai sebagai pelatih yang tepat untuk melanjutkan kerja Luis Enrique karena pernah menjadi staf pelatih di Barcelona. Akan tetapi, manajemen tim Catalan itu harus gigit jari karena yang bersangkutan secara terbuka menolak tawaran tersebut.
Bukan hanya kali ini saja Barcelona mendapat penolakan dari para juru taktik yang menjadi incaran. Selain Eusebio Sacristan, setidaknya ada tiga pelatih ternama yang tidak mengindahkan tawaran tim Catalan tersebut. Berikut ini adalah ulasannya.
Jorge Sampaoli
Kesuksesan Jorge Sampaoli menjuarai dua trofi Copa Amerika bersama Cile membuat Barcelona kepincut ingin mendapatkan jasanya. Manajemen klub Catatan menilai pelatih Sevilla tersebut merupakan kandidat ideal sebagai suksesor Luis Enrique.
Barcelona kabarnya telah menghubungi perwakilan Jorge Sampaoli untuk membahas proses transfer ini. Namun, baru-baru ini media-media Spanyol mengklaim pelatih asal Argentina itu telah menolak tawaran tersebut.
Alasannya, Jorge Sampaoli tidak memiliki wawasan mendalam soal kultur yang ada di Barcelona. Sang pelatih juga kabarnya masih kerasan berada di Sevilla dan ingin membawa klubnya tersebut meraih berbagai prestasi.
Ronald Koeman
Ronald Koeman bukanlah sosok asing bagi Barcelona. Pria asal Belanda itu pernah berseragam tim Catalan pada 1989 hingga 1995. Hal itulah yang membuat manajemen Barcelona kabarnya tertarik untuk menjadikan Koeman sebagai pelatih.
Namun, Barcelona kembali "tertunduk" setelah Ronald Koeman buka suara terkait isu melatih Barcelona. Sang pelatih mengindikasikan tidak bakal menangani Barcelona dalam waktu dekat karena ingin berkomitmen di Everton.
"Saya memang berkaitan dengan Barcelona pada masa lalu. Namun, saya harus menghormati kontrak dan sangat senang dengan pekerjaan di Everton," kata Koeman.
"Tentu saja saya telah menghabiskan banyak waktu di Barcelona. Periode terpanjang saya sebagai pemain berada di klub tersebut. Hal itu normal jika mereka menaruh harapan kepada saya. Akan tetapi, saya tekankan tidak gusar dengan hal seperti ini," tutur Koeman.
Josep Guardiola
Josep Guardiola sempat menangani Barcelona pada periode 2008-2012. Sang pelatih sukses meraih 21 trofi selama membesut Lionel Messi dan kawan-kawan, yang beberapa di antaranya seperti dua gelar Liga Champions dan tiga trofi La Liga.
Manajemen Barcelona lantas mencoba merayu Josep Guardiola untuk kembali menduduki kursi kepelatihan. Apalagi, juru taktik 46 tahun itu dinilai sedang dalam situasi sulit di Manchester City saat ini.
Namun, Josep Guardiola dengan tegas menyatakan tidak ingin kembali ke Barcelona sebagai pelatih.
Saya tidak akan pernah kembali ke [Barcelona](2900185 "") untuk menjadi pelatih. Masa saya bersama klub tersebut telah berakhir," ujar Pep Guardiola.
Sumber: Berbagai sumber