Bola.com, Surabaya - Persebaya proyeksi Liga 2 2017 dihuni mayoritas pemain usia muda. Kendati begitu, tim besutan Iwan Setiawan itu telah menunjukkan bahwa mereka sederet pemain muda potensial berprospek bagus.
Faktanya, tim berjulukan Green Force berhasil menjadi juara Piala Dirgantara 2017 yang digelar di Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Kualitas mereka juga sudah teruji ketika menjalani laga uji coba dengan sistem kandang dan tandang lawan PSIS Semarang, kalah 0-1 di Semarang, dan menang 1-0 di Surabaya.
Meski usia rata-rata pemain Persebaya di bawah 25 tahun, mereka adalah sekumpulan pemain muda yang diyakini akan terus berkembang dan menjadi bintang di masa yang akan datang.
Persebaya memang dikenal sebagai tim yang selalu melahirkan pemain muda berbakat. Bintang terakhir yang mereka lahirkan adalah Andik Vermansah. Pemain yang kini membela Selangor FA (tim Malaysia Super League) dan Timnas Piala AFF 2016.
Lantas, siapa di antara pemain Persebaya saat ini yang akan meneruskan kehebatan Andik? Berikut tiga pemain yang siap menjadi penerus sang bintang.
Sidiq Saimima
Pemain berdarah ambon ini merupakan produk asli Persebaya. Ia mengawali karier sepak bola di SSB Maehanu Tulehu, Ambon, gelandang bertahan enerjik ini pindah ke Surabaya dan masuk ke SSB Sosial Surabaya.
Beranjak remaja, Saimima dipromosikan ke tim Divisi Tiga, Bajul Ijo. Setahun di tim itu, Saimima sempat bergabung dengan Porprov Banyumas, Jawa Tengah. Ia juga sempat masuk dalam skuat tim Pra-PON Jateng. Namun Saimima memilih untuk kembali ke Surabaya dan bergabung dengan Perseba Bangkalan.
Semusim bersama tim asal Madura itu, Saimima terpilih menjadi penggawa tim Pra-PON Jatim. Di saat yang sama, Saimima juga bermain untuk Laga FC. Bersama tim yang kini berganti nama menjadi Sragen United itulah, Saimima berhasil mengantarkan Laga FC menjadi runner-up Liga Nusantara setelah di final kalah dari Persatu Tuban.
Gagal membawa tim Pra-PON Jatim lolos ke putara final PON XIX Jabar, Saimima bergabung dengan Cirebon United. Hanya semusim di tim itu, ia dicomot oleh Persegres Gresik United yang tampil di Torabika Soccer Championsip 2016.
Gagal bersinar bersama Persegres, Saimima mencoba peruntungan di Persebaya di pramusim 2017. Ia pun lolos seleksi dan kini menjadi bagian dari skuat Persebaya di bawah besutan Iwan Setiawan.
Peran pemain yang satu ini cukup besar bagi Persebaya. Dengan tenaga di atas rata-rata yang dimilikinya, Saimima mampu menjadi gelandang pikul air yang sangat mobil. Tak hanya itu, Saimima adalah tipikal gelandang petarung, ia juga piawai dalam memutus alur serangan lawan sejak dari tengah.
Di tangan Iwan, ia diyakini akan menjadi salah satu bintang yang akan bersinar. Ia pun bisa menjadi salah satu ikon Persebaya pada masa yang akan datang.
Thaufan Hidayat
Thaufan Hidayat lahir dan besar di Surabaya. Namun ia tak pernah merasakan atmosfer kompetisi internal Persebaya. Sebab, tempat tinggalnya di kawasan Benowo lebih dekat dengan Gresik. Pemain yang bisa bermain di dua posisi, penyerang sayap dan gelandang serang ini memilih menimba ilmu sepak bola di SSB Semen Gresik.
Kendati begitu, jangan pernah meragukan kecintaannya pada Persebaya. Sebagai warga asli Surabaya (arek Suroboyo asli) membuat pemain yang satu ini memimpikan membela panji-panji Persebaya sejak kecil.
Sebelum bergabung dengan Persebaya, Thaufan tercatat pernah empat tahun membela Persekabpas di Liga Nusantara. Setelah itu hijrah ke Persatu Tuban. Di Persatu, ia tampil di ISC B 2016.
Kesempatan untuk membela Persebaya datang ketika Persebaya membuka kran seleksi. Peluang itu pun tak ia lewatkan. Berbekal kemampuan mengolah si kulit bundar serta kecepatan di atas rata-rata, Thaufan pun masuk dalam skuat besutan Iwan.
Dengan modal itu pula, Thaufan dipercaya bisa meneruskan kehebatan Andik Vermansah di Persebaya. Peluang itu memang terbuka lebar, setidaknya hingga kini ia selalu menjadi starter di setiap Persebaya tampil, baik di uji coba maupun turnamen yang diikuti Persebaya. Apalagi, posisinya sama persis dengan Andik.
Ahmad Irianto
Para pecinta Persebaya tentu masih ingat salah satu bintang Persebaya dan Timnas yang memiliki spesialisasi sebagai libero, Sugiantoro alias Bejo. Nah, Ahmad Irianto adalah anak sulung Bejo. Ia menjadi penerus trah Sugiantoro di Persebaya maupun sepak bola Indonesia.
Ahmad Irianto adalah pemain muda jebolan klub internal Persebaya, Indonesia Muda. Di klub itu pula ia ditempa. Talenta sang pemain mulai tampak ketika ia terpilih masuk dalam skuat Frenz United Malaysia.
Bersama klub itu pula, Irianto terus berproses hingga matang di usia relatif muda. Untuk itu, setelah Frenz dibubarkan, dan kembali ke IM, tak butuh waktu lama bagi Irianto untuk mendapatkan pelabuhan baru setelah dinyatakan lolos seleksi Persebaya pada Agustus 2016 dan menjadi bagian dari tim itu hingga kini.
Pengakuan atas kualitas sang pemain setidaknya tercermin dari pelatih Persebaya yang kerap memberikan kesempatan pada Irianto untuk tampil sebagai starter. Ia bahkan pernah diplot sebagai kapten tim ketika Persebaya beruji coba lawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang.
Penegasan atas kemampuan Irianto kembali diberikan ketika Persebaya giliran menjamu PSIS di Surabaya. Pelatih Iwan Setiawan memilih anak legenda hidup Persebaya itu sebagai eksekutor penalti. Sebuah tanggung jawab besar bagi Irianto yang terhitung masih belia.
Namun lagi-lagi Irianto membayar lunas kepercayaan sang pelatih. Dengan tenang Irianto menceploskan bola ke dalam gawang PSIS dan mencatatkan namanya di papan skor. Gol itu menjadi satu-satunya gol yang berhasil disarangkan Persebaya sekaligus mengantarkan tim itu menang.
Irianto memiliki kelebihan pada intersepnya, baik bola bawah maupun bola atas. Tak hanya itu, ia juga mempunyai kecepatan, sehingga ia tak kerepotan menghadapi para penyerang lawan yang memiliki keunggulan kecepatan. Berkat itu pula, Irianto dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19 di Jakarta.