Bola.com, Bandung - Gelandang Persib Bandung, Michael Essien memiliki kesan tersendiri terhadap sepak bola Indonesia. Pada 2013, Essien tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno bersama Chelsea, melawan Indonesia All Star.
Ia pun tak menyangka empat tahun kemudian justru berjodoh dengan klub Indonesia. Pemain bernomor punggung 5 ini pun mengaku belum tahu banyak sepak bola Indonesia. Tapi, dia masih mengingat saat tampil di SUGBK dan mengalahkan Indonesia 8-1.
"Tapi saya sudah sempat datang ke sini (Indonesia) pada tahun 2013 pada masa pramusim dan kami menghadapi Indonesia XI. Waktu itu kami mengalahkan mereka 8-1," jelas Essien.
Baca Juga
Dengan bergabung Persib, Essien bakal menghadapi tantangan baru. Salah satu yang membuatnya harus beradaptasi adalah lapangan.
Essien mengaku belum tahu fasilitas tempat latihan serta tempat laga kandang Persib dalam mengarungi kompetisi Liga 1. Meski demikian, pemain berusia 34 tahun ini tidak terlalu memikirkan fasilitas karena baginya dalam sepak bola masalah fasilitas pasti sama.
"Soal fasilitas saya belum tahu karena saya baru pertama datang dan belum tahu kondisinya, tapi dalam sepak bola saya pikir masalah fasilitas sama saja," ujar Essien di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Rabu (29/3/2017).
Yang pasti, sambung Essien, bermain di sebuah klub asal Indonesia, Persib Bandung menjadi pengalaman dirinya untuk melanjutkan karier di sepak bola.
"Saya berharap semuanya bisa berjalan lancar. Ketika Persib menghubungi saya, saya langsung sepakat dan itu menjadi tawaran yang menarik daripada tim lain. Itu yang membuat saya memilih datang ke sini (Persib)," katanya.
Michael Essien tiba di Indonesia Selasa (27/3/2017) sore. Ia rencananya akan mengikuti sesi latihan sore bersama Persib Bandung di lapangan Lodaya, Bandung, Kamis (30/3/2017).