Bola.com, Lamongan - Pertemuan manajer klub Liga 1 menghasilkan keputusan terkait regulasi kompetisi kasta tertinggi itu. Namun, dalam beberapa regulasi tersebut terdapat aturan yang dianggap banyak orang nyeleneh.
Salah satunya soal regulasi marquee player yang jelas-jelas menguntungkan klub tertentu. Betapa tidak, selain memperbolehkan merekrut tiga pemain asing dengan rincian 2 pemain non-Asia plus satu pemain Asia, klub yang sehat secara finansial bisa merekrut marquee player sebanyak 5 pemain sekaligus.
Baca Juga
Hal itu pula yang menjadi sorotan asisten manajer Persegres Gresik United, Bagus Pratama. “Saya kok tidak yakin marquee player itu bersungguh-sungguh main untuk klubnya. Sebab kalau saya lihat, mereka mau datang ke sini dengan tujuan tertentu. Sebab, fasilitas lapangan di Indonesia belum representatif bagi mereka yang terbiasa main di Eropa dengan kondisi lapangan yang jauh lebih baik,” tuturnya.
Tanpa bermaksud memprotes keputusan terkait marquee player yang memperbolehkan klub yang sehat secara finansial bisa mendatangkan lima pemain sekaligus ia yakini hal itu menguntungkan klub-klub besar dengan dukungan dana melimpah.
“Tapi tidak masalah. Biarkan klub besar pakai marquee player dengan kuota maksimal sekali pun, Persegres tak gentar. Kami justru senang bisa bertemu dengan pemain-pemain top dunia,” tuturnya.
Hal yang sama dilontarkan asisten manajer Persela Lamongan Agus Hariyono. Baginya, kebijakan terkait marquee player sudah disepakati bersama. Jadi tidak perlu lagi diperdebatkan.
“Kami justru tertantang untuk mengalahkan klub yang memiliki marquee player. Tentu akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami kalau bisa menumbangkan klub yang pakai bintang kelas dunia,” ujarnya.