Bola.com, Losail - Kepala kru Maverick Vinales, Ramon Forcada, mengakui tekanan besar menerpa mereka sebelum balapan MotoGP Qatar, 26 Maret 2017. Tim Vinales dituntut meraih hasil bagus pada balapan itu setelah sang pebalap tampil impresif sepanjang sesi tes pramusim.
Baca Juga
Forcada mengaku pihaknya akan dianggap gagal jika Vinales tak mampu menjadi juara pada balapan perdana MotoGP 2017 itu. Bahkan, posisi kedua pada balapan tersebut juga dianggap sesuatu bencana.
"Kami bisa merasakan semacam suasana yang aneh, di mana posisi kedua untuk Maverick akan terlihat sebagai bencana. Tampaknya tak ada pilihan lain selain menang dan sesuatu yang berbeda bisa dikatakan sebuah kegagalan. Ini jelas menempatkan banyak tekanan," jelas Forcarda seperti dikutip Motorsport, Jumat (31/3/2017).
"Dia melakukan start yang baik dan Zarco sedikit lebih cepat. Lalu Vinales menunggu dan tetap tenang ketika Iannone jatuh di depannya."
"Dia membuka celah untuk mengawali lap terakhir dengan margin besar dengan Ducati, motor yang sangat kuat dalam akselerasi mulai dari gigi empat. Ini satu-satunya cara untuk menghentikan laju Ducati di trek lurus. Maverick Vinales telah melakukannya dengan sempurna," tutup Forcada.
Beruntung tekanan itu mampu diatasi dengan baik. Maverick Vinales keluar sebagai pemenang pada balapan yang berlangsung selama 20 lap tersebut. Sempat tercecer ke posisi lima, mantan pebalap Suzuki itu mengakhiri balapan di podium pertama dengan catatan waktu 38 menit 59,999 detik.