Bola.com, Jakarta - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) berjanji melunasi gaji atlet yang telat dibayarkan selama tiga bulan. Wakil Ketua I Satlak Prima, Lukman Niode, menjanjikan pelunasan gaji dilaksanakan pada pekan depan.
Baca Juga
"Ya, seluruh atlet yakni sejumlah 500 orang belum gajian tiga bulan, bukan hanya angkat besi. Insya Allah, pekan depan semuanya sudah oke," kata Lukman ketika dihubungi Bola.com, Jumat (31/3/2017).
Terkait alasan keterlambatan pencairan gaji atlet, Lukman mengaku tak bisa menjawab. Menurut dia, permasalahan tersebut berada di luar kendali Satlak Prima.
"(Untuk masalah tunggakan gaji atlet) Silakan ditanyakan langsung ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Biro Anggaran Kementerian Keuangan," tegas Lukman.
Kabar penunggakan gaji atlet mencuat di media pada Kamis (30/3/2017), setelah lifter Deni meninggalkan pelatnas angkat besi demi menafkahi keluarganya.
Deni merupakan atlet angkat besi proyeksi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Deni terpaksa pulang ke kampung halamannya di Parung Panjang, Bogor, dan harus bekerja sebagai personal trainer di kawasan Sudirman, Jakarta, demi mendapatkan penghasilan. Dengan pekerjaan sampingan ini, Deni mendapatkan upah Rp 1 juta per orang.
Kisah ini sangat ironis mengingat Deni seharusnya fokus pada persiapan SEA Games 2017, bukan dipusingkan problem tunggakan gaji. Manajer tim nasional angkat besi, Alamsyah Wijaya, mengatakan tunggakan gaji di dunia olahraga Indonesia sudah menjadi masalah klasik yang kerap berulang setiap tahun.
"Sudah bosan saya dengan hal semacam ini karena tiap tahun begini-begini saja. Mau ngomong ke media pun segan karena nantinya malah kami di PB PABBSI yang dapat masalah dari pemerintah (Satlak Prima)," ujar Alamsyah.