Bola.com, Surabaya - Jadwal kompetisi Liga 2 yang disusun operator kompetisi dianggap tak bersahabat oleh suporter Persebaya, Bonek Mania. Para pentolan Bonek, macam Andi Peci dan Joner pun bereaksi keras terhadap penyusunan jadwal yang tidak bersahabat bagi Bonek maupun suporter lainnya.
Seperti diketahui, operator kompetisi menyusun jadwal pertandingan Liga 2 pada hari efektif bekerja dan bersekolah, alias Senin-Kamis. Bagi mereka, penjadwalan semacam ini tidak bersahabat bagi Bonek maupun suporter Liga 2 lainnya.
Sebab, dengan digelarnya laga bukan pada akhir pekan atau hari libur, suporter akan kesulitan menyaksikan langsung setiap laga tim pujaannya. Sebab, suporter tidak mungkin meninggalkan pekerjaan atau sekolahnya demi menonton pertandingan.
Baca Juga
Dalam orasinya saat memimpin aksi demonstrasi menolak regulasi Liga 2, Sabtu (1/4/2017) di kawasan Taman Bungkul, Surabaya, lalu Andi Peci menyebut kebijakan ini sangat merugikan Bonek dan suporter tim Liga 2 secara keseluruhan. Sebaliknya, pengaturan jadwal ini menguntungkan pihak dan kompetisi kasta tertentu, kaitannya dengan bisnis.
“Ini bukan tidak militan dan tidak loyalnya bonek terhadap klub soal main kapanpun dan di hari apa pun, tapi ini tentang bisnis yang rakus,” teriak Andi Peci.
Ia pun berjanji, Bonek akan terus melakukan perlawanan terhadap regulasi Liga 2 ini. Tak hanya soal jadwal, tapi juga aturan soal batasan usia yang membawa korban legenda Persebaya, Mat Halil.
Seperti diketahui, Halil tidak bisa memperkuat Persebaya karena batasan usia yang ditentukan PSSI untuk pemain senior hanya 35 tahun. Sementara umur Halil sudah 37 tahun. Bagi Bonek, batasan usia ini merugikan timnya, pemain yang jadi korban, dan tidak menghargai legenda mereka.
Secara keseluruhan, Bonek mendukung perlawanan Andi. Mereka akan tetap memprotes penyusunan jadwal dan regulasi soal batasan usia tersebut.
“Kami akan terus melawan karena ini tidak beres. Semua ingin sepak bola Indonesia maju, tapi bagaimana bisa maju jika ada kebijakan yang dirasa merugikan salah satu pihak, khususnya suporter,” ujar Dadang Kosasih, tokoh senior Bonek Mania.
Baginya, bukan hanya Bonek yang merasa dirugikan. Tapi juga klub yang didukungnya, Persebaya. Sebab, jika mereka bertanding di hari kerja, jumlah penonton tak akan sebanyak ketika digelar di akhir pekan atau hari libur. “Ingat, suporter adalah bagian penting dari sepak bola. Tanpa suporter, klub akan kehilangan gairah. Tampaknya hal inilah yang tidak dijadikan pertimbangan pihak-pihak tertentu,” sebut Dadang.