Bola.com, Banjarmasin - Sejumlah prestasi mengilap pernah ditorehkan Jacksen F. Tiago sebelum menangani Barito Putera. Pelatih asal Brasil itu tercatat pernah membawa Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura merajai kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Dengan sederet prestasi itu pula, wajar jika manajemen Barito Putera memilihnya untuk menjadi arsitek tim berjulukan Laskar Antarasari tersebut. Tentu saja, mereka mempunyai ekspektasi besar terhadap pelatih yang akrab disapa "Rawon" ini.
Jacksen memang bukan pelatih semenjana. Selain prestasi, dari segi keilmuan ia juga cukup mumpuni. Jacksen sudah mengantongi lisensi A Pro yang baru saja ia dapatkan setelah menjalani kursus kepelatihan di Brasil.
Baca Juga
Namun, tentu semua latar belakang itu belum cukup bagi Jacksen untuk membawa Barito Putera berjaya di Liga 1 yang akan diputar mulai 15 April mendatang.
Lantas bagaimana pandangan Jacksen F. Tiago mengenai persaingan kompetisi dan regulasi yang diterapkan dalam kompetisi kasta teratas nanti? Berikut penuturan Jacksen pada Bola.com.
Bagaimana prediksi Anda terkait persaingan di Liga 1 nanti?
Yang pasti akan lebih menarik karena kita tahu banyak perubahan dan perbaikan yang dilakukan tim-tim Liga 1 seusai Piala Presiden 2017. Soal ketat, seru atau tidak, saya belum tahu dan terlalu dini untuk menilainya. Karena bisa saja, tim-tim yang sebelumnya terlihat lemah, di Liga 1 nanti justru tampil bagus.
Kondisi Barito Putera bagaimana?
Cukup bagus. Tim kami semakin lengkap dengan kedatangan sejumlah pemain lokal baru dan satu pemain asing. Kami merasa tim ini cukup kompetitif.
Kami sempat memiliki persoalan dengan kehilangan empat pemain yang bergabung dengan Timnas U-22 karena keempat pemain tersebut pemain inti di Barito.
Kehilangan mereka tentu meninggalkan masalah bagi kami. Sebab sebelum dipanggil Timnas U-22, kami sudah menemukan komposisi tim terbaik, minus striker asing yang datang terakhir.
Target apa yang dibebankan manajemen pada Anda?
Kami ditarget mengakhiri kompetisi di posisi lima besar. Tentu target yang tidak mudah untuk kami capai. Butuh perjuangan keras untuk bisa mencapai target yang dibebankan. Kami akan berupaya untuk merealisasi target ini.
Siapa saja yang bisa menjadi pesaing terberat dalam menembus posisi lima besar?
Ada lima tim tradisional yang akan menjadi pesaing terberat kami dalam perebutan posisi lima besar. Selain Persib dan Arema FC, juga ada Persipura, Semen Padang, Pusamania Borneo FC.
Bagaimana soal keberadaan marquee player di sejumlah tim besar Tanah Air?
Saya rasa bagus. Keberadaan bintang top dunia bisa membuat performa tim yang dibelanya semakin kuat. Apalagi ditunjang mayoritas pemain lokal berkualitas. Tapi, bukan jaminan mereka akan menguasai kompetisi ini karena apapun bisa terjadi di sepak bola.
Bicara hal lain, apakah benar Anda dibayar mahal ketika pertama kali datang ke Indonesia sebagai pemain asing? Berapa nilai kontrak Anda saat itu?
Tidak, bohong besar kalau saya dibayar mahal. Saya dibayar standar layaknya pemain asing pada umumnya. Soal besaran kontraknya tidak perlu saya sebutkan karena saya yakin, pengurus klub-klub yang pernah saya huni sudah tahu.
Apa ambisi Anda bersama Barito?
Saya tidak bisa mengatakannya. Secara pribadi, saya ingin memberikan yang terbaik. Saat ini saya menatap target yang dibebankan oleh manajemen Barito Putera. Tapi, kalau ada kesempatan untuk mencapai posisi yang lebih baik, tentu akan kami ambil.
Bagaimana menurutnya Anda soal regulasi Liga 1 yang mewajibkan setiap klub minimal memiliki lima pemain U-23, dan harus memainkan tiga pemain belia selama 45 menit?
Tidak ada masalah. Saya rasa, semua tim sekarang ini dalam situasi yang sama. Jadi, siapa yang bisa memaksimalkan penerapan aturan ini, merekalah yang akan menang. Yang pasti, regulasi ini akan menjadikan kompetisi Liga 1 nanti akan berjalan lebih menarik.