Menang Tipis, Persiba Balikpapan Masih Butuh Banyak Perbaikan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Apr 2017, 20:10 WIB
Marlon da Silva (Persiba Balikpapan) saat beruji coba melawan Persatu, Selasa (11/4/2017). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Untuk kali pertama Persiba Balikpapan menggunakan kandang barunya, Stadion Gajayana, Malang, untuk melakoni uji coba. Selasa (11/4/2017) ini, tim besutan Timo Scheunemann itu berlatih tanding dengan tim Liga 2, Persatu Tuban.

Pada pertandingan tersebut, Persiba Balikpapan hanya menang tipis 2-1. Setelah Marlon da Silva mencetak gol di babak pertama, Persatu sempat menyamakan kedudukan pada babak kedua. Namun, akhirnya tim Beruang Madu kembali unggul lewat eksekusi penalti pemain seleksi Anmar Almubaraki.

Secara umum, bisa dikatakan Persiba Balikpapan mendapatkan perlawanan sengit dari tim yang kastanya di bawah mereka.

Setelah pertandingan, Timo mengakui Persiba masih butuh banyak perbaikan. Hanya satu hal yang sudah bisa berjalan, yaitu pressing terhadap lawan. Sementara organisasi tim masih belum berjalan sesuai harapan.

"Banyak yang harus diperbaiki. Tapi, masih dimaklumi karena banyak pemain baru. Butuh waktu juga untuk pemain kunci seperti Marlon dan Masahito Noto yang baru cedera, bisa maksimal lagi," kata Timo.

Advertisement

Timo memprediksi timnya paling lambat baru menyatu dalam empat pertandingan di Liga 1. "Itu paling lambat ya, semoga bisa lebih cepat menemukan chemistry," harapnya.

Bisa dikatakan bila Persiba Balikpapan termasuk tim yang agak terlambat melakukan persiapan. Padahal, kompetisi akan digeber sepekan lagi.

"Kami akan matangkan lagi finishing dan organisasi tim dalam sisa waktu sepekan ke depan karena di pertandingan pertama kami juga dapat lawan berat. Pertama langsung bertemu Persija Jakarta," lanjut pelatih asal Jerman itu.

Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan bermain sebagai tim musafir karena kandang mereka, Stadion Batakan, baru rampung Agustus mendatang. Artinya empat bulan ke depan skuat Persiba Balikpapan harus segera mungkin beradaptasi dengan kondisi lapangan dan suasana Kota Malang.