Bola.com, Munchen - Gelandang Bayern Munchen, Xabi Alonso, mengaku pernah didekati Barcelona sebelum gabung ke Real Madrid. Namun, proses transfer itu urung terlaksana dan pemain asal Spanyol itu akhirnya berseragam Madrid.
Baca Juga
Sukses mencetak 19 gol dari 210 laga, dan membantu Liverpool meraih empat gelar juara, termasuk Liga Champions, membuat Alonso banyak diincar klub-klub besar Eropa. Real Madrid menjadi salah satu klub yang paling menginginkan jasanya.
Setelah mengeluarkan dana hingga 30 juta poundsterling (Rp 498 miliar), El Real akhirnya sukses mendapatkan tanda tangan Xabi Alonso pada 5 Agustus 2009. Bersama Los Blancos, pemain 35 tahun tersebut menandatangani kontrak berdurasi lima musim, atau hingga 30 Juni 2014.
Barcelona juga ternyata tertarik mendapatkan servis Xabi Alonso dari Liverpool. Pelatih El Barca saat itu, Pep Guardiola, menganggap Alonso sebagai sosok yang ideal dengan stretagi yang bakal diterapkannya.
Akan tetapi, rencana itu tidak pernah terealisasi. Sebab, Los Cules telah memiliki Sergio Busquets yang dipromosikan dari Barcelona B.
"Guardiola memilih Busquets, dia tidak terbukti salah. Itu terjadi tidak lama sebelum saya gabung ke Real Madrid," jelas Alonso.
"Liverpool mengatakan kepada saya jika mereka ingin menjual saya. Manajer Liverpool saat itu, Rafael Benitez, juga mengutarakan hal yang sama, dan Guardiola menunjukkan ketertarikan kepada saya," lanjutnya.
Bersama Real Madrid, karier Xabi Alonso makin bersinar. Alonso turut membantu Madrid meraih lima trofi juara, termasuk satu gelar La Liga dan satu titel Liga Champions.
"Guardiola ingin mengontrak saya, karena dia mengatakan kepada Rafa, saya adalah tipe pemain yang akan cocok dengan strateginya," papar Alonso.
"Namun, dia memiliki keraguan karena Busquets baru saja datang ke Barcelona dan memiliki bakat untuk menjadi pemain yang luar biasa. Guardiola memilih Busquets, dan keputusan itu terbukti tidak salah," imbuhnya.
Sumber: AS