Bola.com, Turin - Juventus membawa ragam 'senjata mematikan' saat menjadi tamu bagi Barcelona, pada Leg 2 Babak Perempat Final Liga Champions 2016-2017, di Estadio Camp Nou, Rabu (19/4/2017) atau Kamis (20/4/2017) dini hari WIB. Juventus mendapat modal berharga, yakni kemenangan 3-0 pada pertemuan pertama di Turin (11/4/2017).
Baca Juga
Pada pertandingan pertama di Juventus Stadium, Juventus unggul via dua gol Paulo Dybala pada menit ke-7' dan 22'. Bek tengah, Giorgio Chiellini menambah modal Juventus ke Camp Nou, setelah mencatatkan nama di papan skor pada menit ke-55.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menyebut, timnya tak akan mudah bermain di Camp Nou. Namun, ia mendapat pelajaran berharga saat Barcelona mampu membalikkan skor kala bertemu Paris Saint-Germain (PSG).
Bagi Juventini di seluruh dunia, berikut ini 5 kondisi positif Juventus yang bisa memberi prahara bagi Barcelona, dini hari nanti WIB:
Senjata Juventus
1. Juventus mengunjungi Barcelona di Camp Nou pada April 2003. Hasilnya, dua gol dari Pavel Nedved dan Marcelo Zalayeta, sukses membuat malu Barcelona. Tuan rumah takluk dengan skor 1-2.
2. Juventus selalu menang pada lima laga terakhir di pentas Liga Champions, dan itu menjadi rekor tersendiri bagi partisipasi Bianconeri di pentas kompetisi paling bergengsi antarklub se-Eropa. Juventus, bersama Real Madrid, tak terkalahkan sepanjang musim ini.
3. Juventus menjadi satu-satunya tim yang mengoleksi empat kemenangan away di panggung Liga Champions musim ini. Juventus mencetak 10 gol dan kebobolan 1 gol. Performa tersebut menjadi yang terbaik sepanjang partisipasi di Liga Champions.
4. Lini pertahanan Juventus menjadi satu di antara modal berharga mengarungi Liga Champions musim ini. Juventus tak kebobolan selama 441 menit, dan kembali menjadi rekor. Kali terakhir gawang Juventus robek karena ulah pemain Sevilla, Nico Pareja, pada November 2016.
5. Juventus menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di pentas Liga Champions 2016-2017, dibanding tim-tim lain yang masih tersisa. Seluruh gol-gol tersebut berasal dari situasi set-piece.
Sumber: UEFA, Opta