Bola.com, Surabaya - CLS Knights Surabaya membuka peluang ke final IBL 2017 setelah memenangi laga pertama babak semifinal Divisi Merah, Rabu (19/4/2017) di GOR Kertajaya, Surabaya, kontra Satria Muda Pertamina Jakarta. CLS menang dengan skor 80-60.
Tanda-tanda kemenangan CLS Knights sudah tampak pada awal kuarter pertama. Sempat tertinggal 0-5 pada awal kuarter pertama, Mario Wuysang dkk. mengamuk. Sang kapten yang membuka keran poin CLS Knights lewat lesakan dua poin.
Baca Juga
Sejak saat itu, CLS Knights semakin tak terbendung. Mereka meninggalkan Satria Muda 12-6 di pertengahan kuarter pertama. Selanjutnya, CLS Knights menguasai pertandingan dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 10 poin (27-17).
Pada kuarter kedua, CLS Knights tampil lebih percaya diri. Mereka bisa memimpin 14 poin (49-35) di kuarter ini. Sebaliknya, Satria Muda tampak kesulitan menembus benteng pertahanan CLS Knights.
Keperkasaan CLS Knights berlanjut pada paruh kedua. CLS Knights sangat mendominasi semua lini. Tak hanya di paint area, tembakan-tembakan dari luar garis tiga angka juga akurat. Mereka akhirnya bisa unggul 20 poin (80-60) saat buzzer berbunyi.
"CLS Knights sangat siap hari ini. Mungkin momentum saat playoff kemarin (lawan Bank BJB Garuda Bandung) jadi salah satu faktornya. Saya tidak tahu, bigman atau smallman yang bermasalah. Hari ini semuanya tampak bermasalah. Sistem kami juga tidak baik, ball handling buruk. Sementara sistem permainan lawan lebih bagus, dan dari sisi mental mereka bisa curi start," kata Youbel Sondakh, pelatih Satria Muda, selepas pertandingan.
Terlepas dari penampilan apik CLS Knights, kali ini Satria Muda bermain di bawah performa terbaik. Mereka hanya menghasilkan 31 persen akurasi (field goals). Sedangkan dari tembakan tiga angka hanya 19 persen saja (4 dari 21 percobaan tembakan). Lalu Arki Dikania Wisnu Cs gagal memanfaatkan kesempatan tembakan bebas. Hanya 14 dari 25 kesempatan tembakan bebas yang berhasil menjadi poin. Salah satu catatan buruk Satria Muda adalah turnover, mereka melakukan 22 turnover.
"Mereka tim bagus, juara bertahan dan banyak pemain berpengalaman. Bermain di playoff pasti berbeda. Sedangkan tim kami banyak pemain muda. Tapi hari ini kami ditunjukkan bahwa beginilah seharusnya game di playoff. Kami harus berusaha lebih baik lagi." Kata Arki.
Sementara itu, meski menang, pelatih CLS Knights, Wahyu Widayat Jati masih menyimpan beberapa koreksi terhadap penampilan timnya. Terutama di sisi bigman. Coach Wahyu menilai pemainnya masih kurang konsisten menjalankan sistem. Contohnya ketika lawan menyerang ke dalam paint area, maka sudah harus ada bigman yang menghentikan mereka.
"Seperti yang saya bilang, di playoff itu beda sama reguler. Mungkin hari ini Satria Muda kaget dengan permainan kami. Ketika mereka bermain fisik, maka kami juga lawan dengan fisik. Hari ini kami sudah bermain sesuai dengan sistem, bukan seperti cara main CLS musim lalu. Apalagi kali ini kami punya pemain impor yang kekuatannya sama dengan Satria Muda. Jadi posisi kami saat ini seimbang," ungkapnya.
Willard "Duke" Crew Jr. menjadi pemain dengan kontribusi terbesar untuk CLS Knights dengan torehan 15 poin, 21 rebound, lima asisst dan empat steal. Disusul setelahnya adalah Mario Wuysang (15 poin), Ashton Smith (15 poin) dan Rachmad Febri Utomo (12 poin). Sedangkan di kubu Satria Muda hanya Carlos Smith yang mencetak dobel dobel dengan 15 poin dan 10 rebound.
"Kami lebih siap kali ini. Kami bisa menghentikan pemain-pemain lawan yang biasanya mencetak banyak poin. Saya kira ini juga karena defense kami yang baik. Kami semakin mendekati tujuan utama yakni juara," tutur point guard CLS Knights, Mario Wuysang.
Kini CLS Knights sudah menyimpan satu kemenangan. Selanjutnya mereka harus bertandang ke markas Satria Muda, Britama Arena, Jakarta. Bila CLS Knights menang lagi, maka mereka bisa melangkah ke final. Hanya saja bila Satria Muda yang jadi pemenangnya, maka akan ditentukan di satu pertandingan berikutnya. Laga kedua antara Satria Muda kontra CLS Knights akan digelar pada 22 April 2017.