Kasus KITAS: Federasi Ghana Tanyakan Nasib Michael Essien ke PSSI

oleh Ario Yosia diperbarui 20 Apr 2017, 20:21 WIB
Edy Rahmayadi (Bola.com/Grafis: Adreanus Titus/Foto: Peksi Cahyo)

Bola.com, Jakarta - Isu yang dihembuskan media Inggris soal dua pemain asing Persib Bandung, Michael Essien dan Carlton Cole, bakal dideportasi dari Indonesia gara-gara belum memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) membuat federasi sepak bola Ghana (GFA) panik. Mereka bersurat ke PSSI menanyakan nasib pemainnya.

"Federasi sepak bola Ghana menanyakan bagaimana kasus Essien ke kami. Wajar juga mereka bertanya, karena ingin memproteksi pemainnya," tutur Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI dalam sesi wawancara dengan Bola.com di Mabes Kostrad, Jakarta, Kamis (21/4/2017).

Menurut Edy kasus KITAS yang menimpa sejumlah pemain asing dan pelatih yang berkiprah di Liga 1 2017 berkembang menjadi bola liar yang bias.

Advertisement

"Ada kesan kami mengabaikan aturan tenaga kerja dan keimigrasian. Padahal tidak seperti itu. Kami tengah fokus menyelesaikannya satu per satu, namun prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses pengurusan KITAS butuh waktu, tidak langsung selesai dalam sehari," ujar Edy.

Menurut pria yang menjabat sebagai Letnan Jenderal TNI, Badan Olahraga Profesional (BOPI) punya peran membuat kasus keterlambatan pengurusan KITAS mencuat menjadi masalah yang menjadi santapan hangat media. 

"Saya bingung BOPI maunya apa? Mereka tahu kondisi yang dihadapi PSSI seperti apa, tapi terkesan kalau mereka tidak peduli. Jangan begitu dong," tutur Edy.

Edy memaparkan kalau klub sama sekali tidak bermaksud mengabaikan aturan keimigrasian.

"Problematika pengurusan izin bekerja di sepak bola nasional agak unik. Seorang pemain asing yang akan bermain di sebuah klub menjalani sebuah proses seleksi. Mulai dari trial hingga tes kesehatan. Mereka ingin memastikan dulu pemain yang akan dikontrak tidak bermasalah. Tidak mungkin ujuk-ujuk klub langsung mengurus KITAS pemain jika status mereka belum dikontrak permanen," ujar Edy. 

"Rugi klub mengurus KITAS pemain sebelum semuanya pasti. Bahaya juga buat negara kita dengan gampang melakukan pengajuan KITAS ke warga asing yang belum jelas statusnya," tambahnya.

PSSI bisa memahami posisi Dinas Ketenagakerjaan yang harus mematuhi UU Ketenagakerjaan. Saat ini PSSI sedang mengebut prosesn pengurusan 60 KITAS pemain dan pelatih impor.

"PSSI akan berkoordinasi dengan Kemenpora dan Kemennaker untuk mencari jalan tengah soal KITAS pemain asing. Kami akan sampaikan hambatan yang kami hadapi. Tidak ada niat PSSI melanggar aturan main, hanya kami berharap mereka bisa memahami situasi yang sebenarnya kami alami," kata pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961 itu.