Bola.com, Jakarta - PSSI diundang oleh Komisi X DPR RI untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum pada Rabu (26/4/2017). Dari pertemuan tersebut tercatat ada lima poin penting yang diinginkan dan didukung oleh DPR terhadap program-program yang telah dipaparkan oleh PSSI.
Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ir. H.A.R Sutan Adi Hendra, bersama dengan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, diambil lima poin keputusan penting.
Baca Juga
Pertama, Komisi X DPR memberikan apresiasi kepada PSSI atas pemaparan terkait program yang akan dijalankan untuk periode 2016 hingga 2020, meliputi susunan kepengurusan Komite Eksekutif PSSI, Kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini, agenda Timnas Indonesia selama tiga tahun ke depan, program jangka panjang dan menengah PSSI, kompetisi sepak bola nasional, dan sinergi antara PSSI dengan pemerintah Indonesia.
Sementara untuk poin kesimpulan kedua, Komisi X DPR RI mendukung, mendorong dan akan ikut memperjuangkan Program PSSI periode 2016 – 2020 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Namun, Komisi X DPR RI juga meminta PSSI untuk mengkaji secara lebih realistis dalam menetapkan target peningkatan jumlah pemain, pelatih, wasit berlisensi FIFA/AFC, dan peningkatan infrastruktur sepak bola dalam poin ketiga kesimpulan.
Komisi X DPR RI meminta PSSI agar menyelesaikan permasalahan KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) dan memaksimalkan peran pemain asing dalam mengangkat prestasi sepak bola nasional.
Sementara untuk poin terakhir kesimpulan, Komisi X DPR RI meminta PSSI untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah, dalam memperbaiki citra, mengembangkan kompetisi ke arah industri olahraga, dan membangun prestasi persebakbolaan nasional, dengan mengedepankan kepentingan nasional, mengembangkan prinsip transparan dan profesionalisme.
Berikut hasil kesimpulan dalam RDPU antara Komisi X DPR RI dan PSSI:
1. Komisi X DPR RI menyampaikan apresiasi atas paparan Program PSSI Periode 2016 – 2020 yang antara lain berisi tentang:
a. Susunan Pengurus Komite Eksekutif PSSI periode 2016-2020;
b. Kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini;
- Peringkat 175 dari 206 negara anggota FIFA.
- Jumlah pemain 67.000 (0,026%) dari 250 juta jiwa.
- Jumlah pelatih 197 dari 250 juta jiwa.
- Jumlah wasit berlisensi FIFA/AFC sebanyak 5 wasit.
- Jumlah stadion: 2 stadion berstandar FIFA dan 23 stadion/lapangan layak pakai.
c. Agenda Tim Nasional tahun 2017 – 2020;
- Timnas U22 di SEA Games 2017 (target medali emas), dan Asian Games 2018 (target peringkat keempat).
- Timnas U18 di Piala AFF Myanmar (target medali emas).
- Timnas U19 di Piala AFC 2019 (target lolos semifinal).
- Timnas U15 di Piala AFF Thailand (target medali emas).
- Timnas Wanita di Piala AFF Laos (target semifinal).
- Timnas Futsal di Piala AFF Thailand (target medali emas).
d. Program PSSI:
- Jangka Panjang, meningkatkan pembinaan sepak bola usia dini secara berkelanjutan.
- Jangka Menengah, membangun kompetisi U15, U17 yang dimulai pada tahun 2017.
- Jangka Pendek, membangun kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 serta membangun Tim Nasional U22, U18, dan U15, serta U15 perempuan untuk Piala AFF dab AFC 2017.
e. Kompetisi Nasional;
- Membangun kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.
- Mengevaluasi dan membagi jumlah peserta Liga 2 kedalam Liga 3 serta membangun Liga 4.
f. Sinergi PSSI dan Pemerintah;
- Pengembangan sepak bola terkait peningkatan jumlah pemain dan pelatih.
- Peningkatan infrastruktur sepak bola.
- Manajemen dan liga profesional
2. Komisi X DPR RI mendukung, mendorong dan akan ikut memperjuangkan Program PSSI periode 2016 – 2020 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Komisi X DPR RI meminta PSSI untuk mengkaji secara lebih realistis dalam menetapkan target peningkatan jumlah pemain, pelatih, wasit berlisensi FIFA/AFC, dan peningkatan infrastruktur sepak bola.
4. Komisi X DPR RI meminta PSSI agar menyelesaikan permasalahan KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) dan memaksimalkan peran pemain asing dalam mengangkat prestasi sepak bola nasional.
5. Komisi X DPR RI meminta PSSI untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah, dalam memperbaiki citra, mengembangkan kompetisi kearah industri olahraga, dan membangun prestasi persebakbolaan nasional, dengan mengedepankan kepentingan nasional, mengembangkan prinsip transparan dan profesionalisme.