Bola.com, Milan - Anak putri tertua Silvio Berlusconi, Marina Berlusconi, menilai penjualan AC Milan ke perusahaan asal China menjadi sebuah kekalahan bagi keluarganya. Namun penjualan tersebut menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan masa depan klub.
Baca Juga
AC Milan resmi berpindah kepemilikan dari Fininvest yang dipimpin keluarga Berlusconi, ke Rossoneri Sport Luxembourg (RSL) pada 13 April 2017. Konsorsium asal China tersebut mengakuisi AC Milan dengan nilai total mencapai 740 juta euro (Rp 10,76 triliun).
Sebagai pribadi yang besar di lingkungan AC Milan, Marina Berlusconi, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap penjualan tersebut. Namun ia menyiratkan kalau Fininvest sudah tidak bisa lagi menyokong klub.
"Penjualan AC Milan merupakan kekalahan bagi masyarakat dan pendukung klub ini. AC Milan dan suporter sudah seperti keluarga untuk Berlusconi.
"Namun tidak ada lagi yang bisa kami lakukan untuk klub tersebut. Ayah saya juga sudah mengatakan hal tersebut dalam surat perpisahannya.
"Penjualan tersebut memberikan hal positif untuk perusahaan kami, Fininvest. Dengan begitu, kami tidak akan menutupi kerugian yang kami derita setiap tahun," ujar Marina Berlusconi.
Era baru AC Milan di bawah kendali pemiliki baru, Yonghong Li, sudah dimulai. Pada musim mendatang, RSL akan mencoba memugar citra klub agar kembali dipandang sebagai satu di antara klub terbaik dunia.
Sumber: Football Italia