Bintang Bola Anniversary: 2 Prestasi Terbaik Gendut Doni

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 28 Apr 2017, 15:00 WIB
Gendut Doni Christiawan. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Sebagai mantan pemain yang pernah menjadi ujung tombak Timnas Indonesia, namanya memang tidak sementereng Bambang Pamungkas atau Kurniawan Dwi Yulianto. Namun, pencinta sepak bola pasti mengingat Gendut Doni Christiawan karena keunikan namanya dan keberhasilannya cemerlang di era Piala Tiger.

Advertisement

Kebersamaan Gendut Doni di Tim Garuda memang hanya sekitar empat tahun, tetapi keberhasilannya menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Tiger 2000, dengan kekecewaan jelang turnamen, adalah salah satu momen yang tidak bisa dilupakan Gendut Doni. Eks striker kelahiran Salatiga itu sempat tidak mendapatkan tempat di Skuat Indonesia yang berangkat ke Thailand saat itu.

"Menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Tiger 2000 yang digelar di Bangkok adalah momen terbaik dalam karier saya. Prestasi yang tak bisa saya lupakan karena saya berangkat ke sana hanya sebagai pemain pelapis, bahkan sempat dicoret dari tim sebelum berangkat," kisah Gendut Doni kepada Bola.com.

"Saat itu ada Kurniawan Dwi Yulianto, Miro Baldo Bento, dan Bambang Pamungkas. Saya sempat tersingkir, tapi karena Bambang tak mendapatkan izin dari klubnya di Belanda, akhirnya saya dipanggil lagi. Sempat merasa tidak enak karena sudah kecewa lebih dulu, tapi akhirnya saya berangkat. Akhirnya malah saya bisa jadi pencetak gol terbanyak saat itu, rasanya luar biasa," lanjut eks pemain yang ikut membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia 2001 itu.

Gendut Doni Christiawan melakukan selebrasi usai membobol gawang Vietnam di semifinal Piala AFF 2000. (AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Bicara soal Persija, Gendut Doni mengakui prestasinya bersama Persija pada 2001 itu adalah momen terbaik kedua di dalam kariernya. Membawa tim berjulukan Macan Kemayoran menjadi juara setelah sempat mengalami masalah transfer dengan Persijatim Jakarta Timur, jadi kenangan yang membuatnya tertawa setiap kali mengingatnya.

"Awal kepindahan saya dari Persijatim ke Persija terganjal sedikit masalah. Saya tidak tahu ada kesepakatan apa antara Persijatim dan Persija saat itu, tapi tampaknya saat itu Persijatim tak mengizinkan saya bermain bersama Persija. Saat itu saya ingat di pertemuan kedua tim di putaran pertama saya sampai tidak dimainkan oleh Persija," ujar pemain yang mengawali karier bersama PSIS Semarang itu.

"Bahkan saya masih ingat, begitu di putaran kedua Persija akan menghadapi Persijatim, saya akan dimainkan. Saat itu ada isu yang tersebar, pemain Persijatim yang bisa mematahkan kaki saya di lapangan akan mendapatkan bonus. Saya tidak habis pikir saat itu. Namun, saya akhirnya senang karena di akhir musim saya justru bisa menjadi juara dan itu menjadi sebuah kebanggaan besar bagi saya," sambung pemain yang juga memang tampil di pertandingan final saat itu.

Gendut Doni kini sudah gantung sepatu dan beralih menjadi staf di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangerang Selatan. Namun, di sela-sela aktivitasnya sebagai Pegawan Negeri Sipil, Gendut tetap mencurahkan perhatian kepada dunia sepak bola. Ia sempat menangani Persitangsel Tangerang Selatan dan belum lama ini memutuskan untuk mengambil lisensi kepelatihan C AFC.

Selain itu Gendut Doni juga masih aktif bermain sepak bola bersama mantan bintang Persita Tangerang dan juga Timnas Indonesia. Tidak jarang Gendut Doni menjadi koordinator tim saat ada undangan bagi para mantan pemain Timnas Indonesia untuk bermain sepak bola.

Gendut Doni akan tampil dalam pertandingan ekshibisi yang mempertemukan Timnas FC menghadapi Bintang FC di Hanggar Futsal Pancoran, Jakarta, Sabtu (29/4/2017), yang merupakan rangkaian ulang tahun kedua Bola.com dan Bintang.com. Dalam laga itu Gendut Doni akan bermain bersama Rochi Putiray, Indriyanto Nugroho, Aris Indarto, dan Alexander Pulalo.