Bola.com, London - Arsenal melawat ke markas Tottenham Hotspur, Stadion White Hart Lane, Minggu (30/4/2017) malam WIB. Pada laga lanjutan Premier League 2016-2017 tersebut, Arsene Wenger bakal menciptakan momen manis sepanjang karier sebagai arsitek tim.
Pada derbi London Utara tersebut, Wenger bakal melakoni partai ke-50 sepanjang sejarah pertemuan klub sedaerah tersebut. Sejak November 1996, Wenger mengoleksi 22 kemenangan, 20 seri dan tujuh kekalahan.
Wenger membawa bekal mengesankan ketika berada di markas lawan. Sayang, kali ini kondisi berbeda, terutam jika melihat performa sepanjang musim ini. Tottenham Hotspur berada di zona atas, dan sedang bersaing dengan Chelsea guna berebut trofi juara Liga Utama Inggris.
Nasib tak mengenakkan melanda Wenger kala Arsenal tak juga berprestasi. Fakta menyakitkan, Wenger beberapa kali mendapat tekanan dari fans agar segera angkat kaki dari Emirates Stadium.
Kali ini, Arsenal membawa modal kebangkitan. Setelah takluk dari Crystal Palace (0-1), Arsenal menuai tiga kemenangan beruntun, termasuk kontra Manchester City di pentas Piala FA.
Alhasil, dua kemenangan terakhir pada area Premier League membuat Wenger percaya diri. Sayang, Tottenham Hotspur tak ingin membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Tiga angka menjadi barang wajib, karena sang pesaing, Chelsea, akan bersua Everton, beberapa jam sebelum laga kontra Arsenal.
Artinya, apapun hasil Everton kontra Chelsea, kubu Tottenham Hotsput tak ingin terlena. "Kami ingin terus menuai kemenangan, dan tak peduli pada hasil Chelsea. Satu yang pasti, pada sisi lain kami tak ingin kehilangan momentum," tegas Mauricio Pochettino, Manajer Tottenham Hotspur, seperti dirilis Football365.
Kekalahan dari rival terkuat, Chelsea, sempat membuat Tottenham Hotspur goyah. Namun, kemenangan kontra Crystal Palace, menjadi sinyal bahaya bagi Arsenal.
Mauricio Pochettino percaya, armadanya punya spirit tinggi guna memanfaatkan sekecil apapun kesempatan mendekati Chelsea. Ancaman yang sangat berbahaya bagi Arsenal, karena Tottenham tak pernah terkalahkan pada lima pertemuan terakhir.
Sang arsitek tim, Mauricio Pochettino sedang percaya diri. Ia tercatat sebagai pelatih pertama dalam derbi London Utara yang tak terkalahkan dalam lima laga terakhir. Sebaliknya, Arsene Wenger tak pernah menang pada lima pertandingan terakhir versus Spurs.
Armada Tottenham Hotspur bisa memberi kado tak mengenakkan bagi Wenger. Bomber The Lilywhites, Harry Kane selalu mencetak gol pada empat perjumpaan terakhir kontra Arsenal, dengan koleksi lima gol.
Pada musim ini, Kane menjadi pemain asal Inggris yang mampu mencetak minimal 20 gol pada tiga musim beruntun. Kane menyamai catatan Alan Shearer, yang melakukan pada empat musim.
Motivasi tinggi menjadi senjata lain Tottenham Hotspur. Saat ini Spurs mengoleksi 74 poin, dan itu menjadi pencapaian tertinggi sejak 1984-1985. Spurs tercatat menuai kemenangan pada delapan laga secara beruntun, dan itu terjadi kali pertama sejak Oktober 1960. Pada era 1960, mereka mencatat 13 kemenangan beruntun.
Tak heran, beberapa kondisi di atas menjadi ancaman bagi Arsene Wenger, Bisa saja pesta perayaan berada di lingkup derbi untuk kali ke-50, bakal hambar atau berakhir buruk. Namun, Wenger percaya diri.
"Saya sudah merasakan semuanya, dan bagi kami yang terpenting adalah fokus pada pertandingan. Kami tahu tim membutuhkan kemenangan, dan laga ini selalu spesial bagi fans," tegas Wenger.
Sang Professor berharap derbi London Utara ini bakal menjadi permainan terbuka, sehingga bisa terjadi hujan gol seperti pertemuan tahun lalu. "BIsa saja terjadi, karena kedua tim memiliki patron sepak bola positif, yang terus mencoba untuk menyerang lalu bermain ofensif di setiap sisi," sebut Wenger.
Pada musim lalu, laga Tottenham Hotspur kontra Arsenal berakhir imbang 2-2. Arsenal membuka skor melalui Aaron Ramsey pada menit ke-39. Spurs membalas dua kali via Toby Alderweireld o(60') dan Harry Kane, dua menit kemudian. Gol Alexis Sanchez pada menit ke-76 membuat skor berakhir imbang 2-2.
Sumber: Berbagai sumber