Mulut Iwan Setiawan Diplester Manajemen Persebaya

oleh Zaidan NazarulArio Yosia diperbarui 02 Mei 2017, 08:30 WIB
Iwan Setiawan, dapat teguran keras dari manajemen Persebaya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Surabaya - Mulutmu harimaumu. Pribahasa ini cocok menggambarkan situasi Iwan Setiawan di Persebaya Surabaya. Gara-gara memaki dan melayangkan jari tengah ke kelompok suporter Bonek Mania seusai laga kontra Martapura FC dalam lanjutan Liga 2 2017, Minggu (30/4/2017), nakhoda asal Aceh tersebut ditegur keras manajemen Tim Bajul Ijo.

Iwan selama ini dikenal sebagai sosok pelatih kontroversial. Ia seringkali terlibat perseteruan dengan suporter.

Advertisement

Saat menukangi Persija Jakarta, ia terlibat konfrontasi dengan The Jakmania. Selanjutnya, saat melatih Pusamania Borneo FC Iwan dimusuhi bobotoh Persib gara-gara menghina pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman di perhelatan Piala Presiden 2015.

Yang terakhir, ia berkonflik dengan Bonek Mania yang mengkritisi kinerjanya seusai Persebaya kalah 1-2 dari Martapura FC.

Sebelumnya jelang Liga 2 2017 bergulir Iwan Setiawan sempat dapat teguran dari petinggi Persebaya gara-gara komentar pedasnya ke PSIS Semarang, seusai berduel uji coba dengan Bajul Ijo.

Iwan yang selama ini dikenal sebagai sosok terbuka kepada jurnalis, mendadak jadi irit bicara setelah berkasus dengan Bonek Mania. Mulutnya bak diplester, ia tak boleh mengeluarkan komentar apa-apa sebelum mendapat izin dari manajemen Persebaya.

"Maaf atas instruksi Mas Asrul Ananda (CEO Persebaya) saya tidak bisa komentar apa-apa. Sekali lagi mohon maaf," ucap Iwan saat dimintai komentar oleh Bola.com soal alasannya bertindak emosional ke Bonek Mania pada Senin (1/5/2017).

Iwan Setiawan sendiri telah melayangkan permintaan maaf kepada Bonek Mania. Namun, agaknya kelompok suporter yang dikenal amat vokal ini tak lantas memaafkannya. Kritik terhadap sang mentor diyakini makin deras, apalagi jika Persebaya Surabaya terus-terusan menuai hasil mengecewakan di Liga 2 2017. Sampai berapa lama Iwan bisa bertahan di Surabaya?

 

 

 

 

Berita Terkait