MotoGP Spanyol: 3 Duel Terpanas dan Paling Kontroversial di Jerez

oleh Oka Akhsan diperbarui 03 Mei 2017, 10:20 WIB
3 duel terpanas dan paling kontroversial pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez. (Bola.com/Oka Akhsan)

Bola.com, Jerez - Setelah menyambangi Qatar, Argentina, dan AS, MotoGP 2017 akan menggelar seri perdana di Eropa. Destinasi pertama adalah Sirkuit Jerez yang menjadi tuan rumah balapan MotoGP Spanyol, Minggu (7/5/2017).

Advertisement

Jerez pertama kali menjadi tuan rumah grand prix balap motor pada 1987. Balapan pada akhir pekan ini akan menandai edisi ke-30 balapan MotoGP Spanyol di Jerez.

Valentino Rossi merupakan pebalap tersukses di Jerez. Sepanjang karier di balapan grand prix, The Doctor sudah mengoleksi sembilan kemenangan di sirkuit yang mendapat julukan katedral balap di Negeri Matador itu.

Jerez terkenal karena pernah menyajikan duel panas dan kontroversial antara dua pebalap papan atas. Menariknya, seluruh pertarungan bersejarah itu terjadi di tikungan terakhir pada lap pamungkas.

Siapa saja pebalap yang pernah terlibat pertarungan sengit di Jerez? Berikut ini adalah tiga duel terpanas dan paling kontroversial pada MotoGP Spanyol.

2 dari 4 halaman

1. Mick Doohan vs Alex Criville (500cc 1996)

Duel antara sesama pebalap Repsol Honda, Mick Doohan dan Alex Criville, terjadi pada seri keempat musim 1996 di Jerez. Sebagai pebalap Spanyol, Criville sangat berambisi menang di kandang sendiri.

Start dari posisi kedua, Criville langsung melesat ke depan melewati Doohan yang memulai balapan dari pole position. Criville terus menjaga jarak dengan Doohan hingga pengujung lomba.

Pada lap terakhir, Criville masih memimpin lomba. Doohan berada persis di belakang Criville dengan selisih kurang dari satu detik. Namun, ketika memasuki sektor terakhir sirkuit, para penonton tiba-tiba melompati pagar pembatas dan berkerumun di sisi trek untuk memberi semangat kepada Criville. Aksi berbahaya penonton itu memaksa Criville sedikit melambatkan motornya sehingga Doohan bisa mendekat.

Mendapat keuntungan, Doohan melakukan manuver ciamik pada tikungan terakhir dengan menyalip Criville dari sisi dalam. Criville yang kelewat ngotot ingin mempertahankan posisi karena tak mau kalah di kandang sendiri akhirnya melakukan kesalahan. Dia terlalu cepat membuka gas dan malah terpelanting dari motor sehingga berakhir di gravel. Doohan juara dan Criville secara tragis gagal finis. Setelah balapan, Criville tampak kesal kepada panitia penyelenggara yang tak becus dalam mengamankan balapan sehingga penonton bisa masuk ke sisi trek.

3 dari 4 halaman

2. Valentino Rossi vs Sete Gibernau (MotoGP 2005)

Rivalitas Valentino Rossi dan Sete Gibernau sudah terlihat sejak musim 2004. Persaingan mereka memasuki babak baru pada seri pembuka musim 2005 di Jerez, Spanyol.

Gibernau memimpin lomba sejak melewati tikungan pertama selepas start. Di sisi lain, Rossi sempat melorot ke posisi ketiga sebelum mulai membuntuti Gibernau pada pertengahan lomba.

Gibernau terus mencoba menjauh dari kejaran Rossi. Namun, The Doctor mampu menjaga jarak dengan sang rival. Rossi bahkan akhirnya mampu menyalip Gibernau dan memimpin lomba untuk pertama kali pada tiga lap terakhir.

Duel makin panas setelah Rossi melakukan kesalahan pada lap terakhir. Dia melebar sehingga disalip Gibernau. Kedua pebalap lalu terlibat aksi saling susul.

Memasuki tikungan terakhir, Rossi melakukan manuver agresif. Dia menyalip dari sisi dalam dan bersenggolan dengan Gibernau. Akibatnya, Gibernau masuk gravel. Rossi pun menjadi yang pertama menyentuh garis finis. Meski sempat masuk gravel, Gibernau tetap finis kedua.

Selepas balapan, Gibernau tampak marah dan tak terima dengan manuver agresif Rossi. Namun, Rossi tak mendapat hukuman apa-apa atas aksinya itu dan tetap berhak menjadi juara.

4 dari 4 halaman

3. Marc Marquez vs Jorge Lorenzo (MotoGP 2013)

Berbeda dengan insiden Doohan versus Criville dan Rossi kontra Gibernau, duel antara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo bukan untuk menjuarai lomba. Keduanya bertarung untuk posisi kedua.

Drama bermula saat Marquez gagal menyalip Lorenzo pada tikungan 6 lap terakhir. Lorenzo yang merasa sudah cukup jauh di depan Marquez melakukan kesalahan pada tikungan terakhir.

Lorenzo yang lengah tak mencoba bertahan dan memberikan sedikit celah kepada Marquez. Lewat manuver yang agresif, Marquez mengambil sisi dalam tikungan. Lorenzo yang tak menduga Marquez bakal mengambil risiko terkejut dan mencoba mempertahankan posisi. Keduanya bersenggolan. Lorenzo yang berada di sisi luar pun terpaksa melebar agar tak crash.

Lorenzo akhirnya finis ketiga di belakang Marquez dan Dani Pedrosa yang jadi juara sehingga gagal merebut puncak klasemen sementara.

Selepas balapan, Lorenzo tampak sangat marah kepada Marquez. Dia bahkan sampai menolak berjabat tangan. Namun, sama seperti Rossi, Marquez juga tak mendapat hukuman apapun atas manuver agresifnya tersebut.