Bola.com, Bandung - Dua tim terbaik, Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya EMP Jakarta, akan berduel memperebutkan gelar juara dalam seri final IBL 2017, pada 4-7 Mei. Final pertama akan berlangsung di GOR C-tra Arena, Bandung, Kamis (4/5/2017), dengan Pelita Jaya sebagai tuan rumah.
Baca Juga
Pertandingan kedua seri final bakal digelar di kandang Satria Muda Pertamina, Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (6/5/2017). Jika diperlukan, laga ketiga akan digelarkan di tempat yang sama pada Minggu (7/5/2017).
Satria Muda berhak dua kali menjadi tuan rumah karena rekor mereka di babak reguler lebih baik dibandingkan Pelita Jaya. Direktur IBL, Hasan Gozali menyebutkan pertemuan kedua tim di final ini memang ideal. Laga diprediksi bakal berlangsung panas dan penuh adu gengsi.
Kedua tim bakal ngotot bertarung memperebutkan gelar tim basket terbaik di Tanah Air.
"Kedua tim menjadi juara pada divisi masing-masing di babak reguler. Satria Muda juara Divisi Merah dan Pelita Jaya juara Divisi Putih," ujar Hasan dalam konferensi pers jelang final IBL 2017 di Hotel Santika, Bandung, Rabu (3/5/2017).
Hasan mengatkan pelaksanaan IBL tahun ini cukup baik dan sesuai harapan. Perubahan yang dilakukan dan dinilai berhasil adalah kebijakan memakai pemain asing dan mengubah sistem pertandingan dengan dua divisi (merah dan putih).
"Dengan mengubah sistem, pertandingan pun lebih membangun rivalitas. Mungkin beberapa tahun ke depan ada home dan away sehingga bisa membangun fans base lebih kuat," jelas Hasan.
Hasan menambahkan sistem tersebut akan diteruskan termasuk penggunaan dua pemain asing, pembagian divisi juga sama dengan sistem home and away.
"Dengan sistem home and away tim bebas memilih kandang, seperti PJ (Pelita Jaya) memilih Bandung sebagai kandang karena di Jakarta memang kurang lapangan basket, kebetulan GOR Pelita Jaya sedang dipakai, jadi Bandung alternatif sebagai home base PJ," ucap Hasan.
Hasan menyatakan penyelenggaraan IBL 2017 ini menyedot dana sebesar Rp 18 miliar dan setiap tim peserta mendapat match fee Rp 200 juta dan foreign player Rp 200 juta. Menurut Hasan, pada musim depan kemungkinan nominal match fee akan bertambah. "Tapi tergantung para sponsor juga. Mudah-mudahan sponsornya bertambah," harap Hasan.