Bola.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menunda keinginan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk membangun Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPORT). Kondisi keuangan negara yang sedang tidak stabil menjadi alasan utama penundaan pembangunan SPORT tersebut.
Baca Juga
Kementerian Pemuda dan Olahraga sebelumnya berkirim surat dengan Presiden Jokowi untuk meminta restu pembangunan SPORT Indonesia. Melalui surat yang dikirim tanggal 31 Maret 2017, Kemenpora meminta izin dispensasi pelaksanaan moratorium pembangunan SPORT Indonesia yang berlokasi di PP Pon Cibubur, Jakarta Timur.
Surat tersebut kemudian baru direspon Presiden Jokowi melalui Sekretariat Kabinet yang ditandatangani oleh Pramono Anung 11 April 2018 dan baru dipublikasikan pada Kamis (4/5/2017). Dalam surat balasan tersebut, Kemenpora disarankan untuk melakukan peremajaan fasilitas olahraga dan sport science di sejumlah universitas, ketimbang membangun SPORT Indonesia.
"Kondisi keuangan negara saat ini kurang mendukung dan selain itu pembangunan sarana gedung SPORT Indonesia yang terburu-buru akan membuat mutu bangunan kurang maksimal,".
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Presiden memberikan arahan agar pembangunan SPORT Indonesia seyogyanya tidak dilakukan pada saat ini. Saudara Menteri agar mengalihkan anggaran pembangunan yang dimaksud untuk melengkapi sarana sport science yang belum tersedia di Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia," tulis Pramono Anung.
SPORT Indonesia awalnya digagas dengan nama Olympic Center. Rencananya, pembangunannya akan dilakukan tahun ini dan diresmikan pada akhir 2017. Gedung tersebut akan menjadi tempat latihan 11 cabang olahraga meliputi atletik, angkat berat, panahan, tinju, gulat, senam, karate, judo, panjat tebing, anggar, dan taekwondo.