Kemenpora Santai Menanggapi Penundaan Pembangunan SPORT Indonesia

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 04 Mei 2017, 19:30 WIB
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, santai menanggapi penundaan rencana pembangunan Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPORT). (Bagus/Kemenpora)

Bola.com, Jakarta - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, santai menanggapi penundaan rencana pembangunan Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPORT). Gatot mengatakan, pihaknya menghormati segala keputusan Presiden Joko Widodo tentang pengalihan anggaran SPORT ke optimalisasi sarana sport science.

Advertisement

"Sesuai dengan arahan Pak Presiden, maka anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sport science di tiga Universitas terkait. Ini bukan berarti pemerintah tidak memandang perlu dana untuk SPORT Indonesia. Tetap perlu meski tidak untuk saat ini," kata Gatot seperti dikutip grup pesan instan Pers Kemenpora, Kamis (4/5/2017).

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) semula berniat membangun SPORT Indonesia yang rencananya dimulai pada tahun ini dan diresmikan pada akhir 2017. Namun, usulan tersebut tak mendapatkan restu dari Presiden Jokowi karena masalah anggaran.

Presiden Jokowi meminta agar anggaran tersebut dialihkan ke optimalisasi sarana sport science. Indonesia saat ini mempercayakan kegiatan sport science pada tiga universitas yakni Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Meski ditunda, Gatot menjamin proses latihan 11 cabang olahraga yang sejatinya akan menempati SPORT Indonesia tersebut tetap berlangsung di PP Pon Cibubur, Jakarta Timur. Kemenpora saat ini akan memanfaatkan sarana gedung hasil sumbangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pusat olahraga.

"Latihan beberapa cabang olahraga di Cibubur tetap berlangsung. Contohnya seperti panahan dan taekwondo karena semua itu di bawah Satlak Prima. Di samping itu, ada gedung baru sumbangan dari Kementerian PU PERA yang sudah selesai dan akan segera diisi fasilitasnya sehingga bisa digunakan," ujar Gatot.

Berita Terkait