Bola.com, Malang - Menghadapi Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 Jumat (5/5/2017) di Stadion Kanjuruhan, jadi sebuah laga emosional bagi gelandang, Arema FC, Adam Alis. Sebab, Barito adalah klub yang dibelanya musim lalu.
Sebuah hal yang wajar pemain selalu punya semangat lebih tinggi ketika berduel melawan rekan lamanya. Namun, pemain 23 tahun ini sadar jika Barito sekarang lebih berbahaya.
Di tangan pelatih asal Brasil, Jacksen Tiago, tim asal Banjarmasin itu punya poin yang sama dengan Arema. Barito lebih produktif sehingga berada satu tingkat di atas Arema dalam klasemen sementara Liga 1.
Baca Juga
Ketika ditanya tentang tiga pemain yang paling berbahaya dari mantan klubnya, Adam langsung menyebut dua pemain timnas dan saru gelandang asing. Mereka adalah Hansamu Yama, Rizky Pora dan Matias Cordoba. "Kalau menyebut tiga pemain yang paling bahaya, tiga nama itu harus diwaspadai," katanya.
Untuk Hansamu, meski posisinya stoper, dia sering berada di area pertahanan lawan saat momen bola mati atau tendangan penjuru. Postur tubuhnya yang cukup tinggi jadi andalan Barito untuk membobol gawang lawan. Hansamu pernah melakukannya bersama timnas saat Piala AFF 2016.
Rizky Pora tak perlu diragukan lagi. Selain kapten tim, dia punya kecepatan yang bisa membuat pemain belakang Arema kocar-kacir. Pemain kidal itu juga sering masul dalam kotak penalti lawan sehingga Adam berpesan agar rekannya selalu mengawal ketat pergerakan Rizky.
Untuk Matias, gelandang asal Argentina ini dianggap sebagai motor serangan Barito. "Kunci permainan ada padanya. Jadi jangan sampai leluasa saat dapat bola," imbuh Adam.
Barito sejak musim lalu jadi batu sandungan Arema. Pada TSC 2016, mereka bisa mencuri satu poin di Stadion Kanjuruhan. Waktu itu Adam juga ikut bermain membela tim berjulukan Laskar Antasari.
"Barito Putera sekarang memang beda dengan musim lalu. Tapi yang harus diwaspadai masih tetap sama, serangan baliknya," pungkas pemain jebolan Persija Jakarta.