Bola.com, Surabaya - Turnamen bulutangkis Victor Surabaya International Series 2017 dan Bank Jatim Victor Open 2017, 8-14 Mei di Surabaya, banjir peminat. Animo peserta dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi di ajang ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga
"Ada peningkatan jumlah peserta dan negara dibanding tahun lalu. Tahun ini pesertanya sebanyak 1.261 orang," kata ketua panitia turnamen ini, Fuad Bernardi, kepada wartawan di Hotel Sahid Gunawangsa, Surabaya, Minggu (7/5/2017).
Pada 2016 turnamen ini diikuti 820 peserta, yang terdiri atas 193 pebulutangkis luar negeri, dan 627 peserta dalam negeri. Jumlah negara asing yang ambil bagian juga bertambah. Jika tahun lalu hanya delapan negara, kali ini ada 12 negara selain Indonesia yang ikut dalam turnamen tersebut.
Selain tuan rumah Indonesia, peserta berasai dari Australia, Cile, Cina, Taiwan, Inggris, India, Jepang, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Swedia, dan Selandia Baru. "Tahun lalu hanya sebanyak sembilan negara yang ambil bagian," tambahnya.
Fuad menjelaskan 1.261 pebulutangkis yang meramaikan event ini, terdiri atas 303 orang dari luar negeri dan 958 pemain dalam negeri. Sebanyak 54 pebulutangkis di antaranya dari pelatnas.
"Untuk event internasional diikuti 362 pebulutangkis. Sedangkan, event Piala Walikota diikuti 847 pebulutangkis," ujar Fuad seraya menambahkan total hadiah yang diperebutkan senilai Rp 230 juta.
Ketua harian Pengprov PBSI Jatim, Bayu Wira, menambahkan panitia menggunakan dua GOR yaitu GOR Sudirman dan Suryanaga karena peserta membeludak.
"Sekarang event ini masuk level empat. Tahun depan, kami usulkan ke PB PBSI naik ke level tiga. Event ini sudah sangat teruji dengan kehadiran banyak negara, sehingga sudah layak naik ke level lebih tinggi," kata Bayu.
Menanggapi hal itu, Kabid bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI, Edi Sabarudin, mengatakan siap memproses usulan tersebut. Panitia turnamen harus mengajukan diri, dengan melengkapi beberapa persyaratan yang ditentukan PBSI.
Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain total hadiah yang lebih besar, fasilitas, serta kapasitas penonton GOR, serta ada siaran langsung televisi. "Kalau persayaratan tak dipenuhi, maka tidak bisa naik levelnya," ujar Edi.