Bola.com, London - Harry Kane menjadi sorotan publik saat mencetak empat gol ke gawang Leicester City, pada laga lanjutan Premier League 2016-2017, tengah pekan lalu. Empat gol tersebut membuat Tottenham Hotspur unggul 6-1 atas sang juara bertahan, di King Power Stadium.
Bagi Harry Kane, penampilan tersebut membuat dirinya berstatus top skorer sementara Premiership dengan koleksi 26 gol. Kane unggul dua gol dari bomber Everton, Romelu Lukaku.
Perolehan quattrick membuat Harry Kane menjadi pemain yang mampu mencetak minimal tiga gol dalam tiga pertandingan musim ini. Ia tak sendiri, karena pencetak hattrick ada enam pemain lain.
Berikut ini tujuh pemain, seluruhnya berposisi sebagai penyerang, yang mampu mencetak hattrick pada Premier League 2016-2017:
Harry Kane (Tottenham Hotspur)
Sempat absen cukup lama akibat dua insiden cedera ligamen, tak membuat Harry Kane kehilangan sentuhan. Ia tetap menjadi predator andal di depan gawang lawan. Kemampuan komplit, ditunjang lini tengah yang mumpuni, membuat Kane mengejar perolehan gol para kompetitor.
Hasilnya, kala laga musim ini tersisa satu pertandingan, Kane sudah berada di posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak. Kini, Kane berada di pintu terdekat untuk mempertahankan gelar sebagai pemain tertajam di Premiership.
Satu di antara sumbangsih yang membuat Harry Kane berada di atas adalah tiga momen kala mencetak sekali quattrick dan dua hattrick. Kane mencetak hattrick perdana pada 14 Januari 2017. Kala itu, gawang West Bromwich Albion menjadi korban. Hasil akhir, Tottenham Hotspur unggul 4-0.
Kane menuai hattrick kedua pada 26 Februari 2017. Kali ini giliran Stoke City yang menjadi korban, dan partai berakhir dengan 4-0 bagi keunggulan Tottenham Hotspur. Kane memperlihatkan penampilan istimewa saat menuai empat gol ke gawang Leicester City (18/5/2017).
Romelu Lukaku (Everton)
Pemain yang 'terbuang' ini menunjukkan jati diri sebagai pemain yang tak boleh diremehkan begitu saja. Terbukti, pada musim ini eks bomber Chelsea tersebut mampu menuai dua hattrick.
Gawang Sunderland menjadi korban perdana. Pada pertandingan 12 September 2016 tersebut, tiga gol Lukaku sekaligus menjadi seluruh gol kemenangan Everton atas tim yang musim ini terdegradasi tersebut.
Koleksi trigol kedua lahir pada 4 Februari 2017. Tim promosi, Bournemouth, menjadi korban dengan lesakan empat gol. Skor akhir 6-3 bagi keunggulan Everton.
Alexis Sanchez (Arsenal)
Mantan pemain Barcelona ini sempat terkendala dengan kebugaran dan cedera. Tak heran jika musim ini, penampilan Sanchez tak sehebat tahun perdana berkostum Arsenal.
Namun, penampilan yang tergolong meredup sejak awal musim, tak terlihat pada beberapa laga terakhir. Sanchez membuktikan diri masih menjadi satu di antara kekuatan Arsenal. Saat ini Sanchez berada di peringkat tiga pencetak gol terbanyak.
Satu di antara catatan fenomenal adalah hattrick ke gawang West Ham United pada 3 Desember 2016. Skor akhir 5-1 untuk Arsenal, sekaligus memberi ancaman terhadap para lawan Arsenal.
Sayang, konsistensi permainan menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Sanchez dan Arsenal. Tak heran jika mereka kesulitan berada di papan atas, dan harus bekerja keras guna mendapatkan satu tempat ke Liga Champions musim depan. Laga terakhir kontra Everton, Minggu (21/5/2017), menjadi penentu.
Jamie Vardy (Leicester City)
Jamie Vardy tampil tak maksimal musim ini. Hal itu selaras dengan kegagalan Leicester City mempertahankan gelar juara. Boro-boro berada di papan atas, sang jawara bertahan sempat terjerembab di sekitar zona degradasi.
Beruntung, Vardy masih sempat menunjukkan diri sebagai striker berbahaya. Vardy berhasil membuat satu hattrick pada 10 Desember 2016. Hebatnya, trigol tersebut bersarang ke jala Manchester City. Aksi Vardy membuat Leicester City menang 4-2.
Salomon Rondon (WBA)
Bomber asing ini menjadi kekuatan utama lini depan West Bromwich Albion (WBA). Sayang, ia seolah bekerja sendiri karena dukungan dari sektor tengah tergolong minim.
Sepanjang musim ini, Rondon mencetak sekali hattrick, yakni ke gawang Swansea City (14/12/2016). Kala itu, ia memborong seluruh gol kemenangan Swansea City, yang unggul 3-1.
Bagi Rondon, perjalanan sepanjang 2016-2017 memberinya pelajaran berharga. Beberapa waktu lalu, Rondon mengaku masih belum bisa beradaptasi dengan level kecepatan dan adu fisik di pentas Premier League.
Namun, ia yakin masih bisa mengatasi kelemahan tersebut, dan bakal semakin membaik jika bertahan tahun depan.
Andre Gray (Burnley)
Sunderland menjadi korban performa individu yang mampu merobek jala mereka sebanyak tiga kali dalam satu pertandingan. Kali ini giliran pemain Burnley, Andre Gray yang melakukan itu pada hari terakhir tahun 2016.
Burnley menuai kemenangan 4-1, dan Gray mencatat sejarah untuk kali pertama mengoleksi tiga gol dalam satu pertandingan di panggung Premier League. Kala itu, Gray mengaku tak merasa mencetak tiga gol, karena semua berasal dari kerja sama tim.
Joshua King (Bournemouth)
Eks pemain Manchester United ini memberi angin segar bagi pendukung Bournemouth pada awal musim. Sayang, seiring berjalannya waktu, penampilan Bournemouth tak lagi mengejutkan, dan kembali sebagai tim yang susah bersaing.
Namun, King bisa berdiri sendiri. Ia mencetak satu hattrick pada saat bersua West Ham united (11/2017).
Sumber: Berbagai sumber