Bola.com - Ajax Amsterdam akan menghadapi Manchester United pada final Liga Europa di Friends Arena, Solna, Rabu (24/5/2017). Kedua tim tersebut memiliki catatan sejarah mengilap dari segi akademi.
Baca Juga
Ajax Amsterdam merupakan tim tersukses di Belanda yang mengandalkan banyak pemain didikan akademi. Apa yang dilakukan Ajax Amsterdam juga diikuti Manchester United.
Publik sepak bola dunia mengenal Ajax Amsterdam dan Manchester United sebagai klub Eropa penghasil pemain muda andal. Keduanya memang memiliki akademi dengan fasilitas mumpuni.
Pada era saat ini, Manchester United bisa dikatakan tertinggal dari Ajax Amsterdam. Tidak banyak pemain dari akademi yang mampu membawa prestasi bagi The Red Devils.
Sementara itu, Ajax Amsterdam mulai kembali membangun citra sebagai penghasil pemain berbakat. Perlahan tapi pasti, barisan pemain muda Ajax Amsterdam yang mayoritas berasal dari akademi mampu membawa klubnya melangkah hingga babak final kejuaraan Eropa.
Menarik jika kembali ke masa lalu saat para lulusan akademi kedua tim berada dalam satu lapangan. Kira-kira, tim mana yang akan menjadi pemenang?
Kiper
Di posisi penjaga gawang, Ajax Amsterdam memiliki sosok ternama yaitu Edwin van der Sar. Van der Sar sebenarnya hanya merasakan beberapa bulan latihan di akademi klub.
Pada 1990, Van der Sar langsung mendapat kepercayaan sebagai kiper utama. Kontribusi Van der Sar untuk Ajax Amsterdam tidak perlu diragukan lagi. Van der Sar memberikan 14 gelar juara untuk Ajax Amsterdam pada periode 1990-1999.
Menariknya, Van der Sar juga sempat bermain sebagai pemain Manchester United pada 2005-2011. Dia turut andil memberikan 11 trofi bagi Setan Merah.
Sementara itu, Manchester United sedikit kekurangan pemain akademi yang berposisi sebagai penjaga gawang. Dari nama tenar seperti Peter Schmeichel, Van der Sar, ataupun David de Gea, semuanya bukan produk asli Manchester United.
Menilik masa lalu, nama Jimmy Rimmer pantas masuk ke jajaran kiper Manchester United dari akademi. Akan tetapi, Rimmer lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.
Saat Manchester United menjadi juara Piala Champions 1968, Rimmer hanya menjadi pemain cadangan. Rimmer hanya tampil dalam 34 laga Manchester United selama sembilan tahun.
Ajax Amsterdam 9
Manchester United 5
Bek
Wim Suurbier, Frank de Boer, dan Ruud Knol mengisi barisan belakang Ajax Amsterdam. Suurbier dan Knol berada dalam satu generasi tahun 1970-an, sementara De Boer menjadi pilar tim pada era 1990-an.
Ketiganya juga mencatat lebih dari 300 pertandingan liga bersama Ajax Amsterdam. Tak hanya piawai menjaga pertahanan, Surrbier, De Boer, dan Knol juga aktif mencetak gol.
Sementara itu, Manchester United memiliki kuarter Gary Neville, Gerard Pique, Bill Folkes, dan Artur Albiston. Khusus Pique, dia sebenarnya lebih lama menimba ilmu di Barcelona.
Namun, Pique pindah ke Manchester United sebelum menandatangani kontrak profesional. Dia sempat menjajal ilmu kepelatihan tim muda Manchester United selama lebih dari setahun.
Ajax Amsterdam 9
Manchester United 7
Tengah
Persaingan hebat akan terjadi di lini tengah. Kuartet Clarence Seedorf, Frank Rijkaard, Johan Cruyff, dan Marc Overmars akan beradu dengan empat pemain Manchester United, David Beckham, Paul Scholes, Bobby Charlton, dan Ryan Giggs.
Di kubu Ajax Amsterdam, Cruyff memiliki nama paling tenar. Pemain berkaki kidal itu diakui sebagai pesepak bola terbaik Belanda. Bahkan, kehebatan Cruyff layak dibandingkan dengan Maradona ataupun Pele.
Adapun pihak Manchester United menemukan bakat para gelandang pada era 1990-an. Trio Beckham, Scholes, dan Giggs akan melengkap kehebatan Charlton yang dikenal rajin mencetak gol.
Sulit menentukan barisan tengah mana yang bakal mendominasi. Namun, Ajax Amsterdam sedikit lebih unggul dengan kehadiran Cruyff.
Ajax Amsterdam 9
Manchester United 8
Striker
Ajax Amsterdam pernah memiliki penyerang hebat Rinus Michels pada era 1950-1960-an. Kehebatan Michels tak hanya sebatas sebagai pemain, melainkan juga sebagai pelatih.
Michels juga mendapat daulat sebagai Master Total Voetbal. Kehebatan Michels saat menjadi pemain bisa dilengkap kehadiran Dennis Bergkamp dan Marco van Basten.
Adapun Manchester United juga pernah mengorbitkan striker-striker hebat seperti Denis Law dan Dennis Viollet. Namun, dengan tersisa dua tempat, kedua pemain itu harus mengalah dari George Best dan Mark Hughes.
Best mewakili generasi 1960 hingga 1970an. Sementara itu, Hughes menjadi pilar kebangkitan Manchester United era Sir Alex Ferguson.
Sepeti halnya Cruyff, Best juga diakui memiliki bakat luar biasa sebagai pesepak bola. Sayangnya, Best memiliki sisi negatif karena gaya hidup di luar lapangan.
Ajax Amsterdam 9
Manchester United 8
Sumber: Berbagai sumber
Baca Juga
Foto: Aksi Memukau Amad Diallo saat Membawa MU Bungkam PAOK di Liga Europa, Bayar Tunai Kepercayaan Pelatih
Imbang Vs Union Saint-Gilloise di Liga Europa, Awan Gelap Masih Menaungi AS Roma: Sang Pelatih Akui Ada Ketegangan
MU Baik-baik Saja Kok Bareng Ruud van Nistelrooy, Terlalu Cepat Pilih Ruben Amorim? Ini Pendapat Andre Onana