Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Aji Santoso, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat dipermalukan Persela Lamongan dengan skor telak 0-4 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (21/5/2017).
Yang lebih membuat Aji kesal, stoper asing Arema, Jad Noureddine, menerima kartu kuning kedua di menit 89 sehingga mantan pemain Pusamania Borneo FC tersebut harus absen di pertandingan selanjutnya melawan Mitra Kukar (28/5/2017) di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hal itu membuat krisis stoper yang dialami Arema akan lebih panjang karena Arthur Cunha dan Bagas Adi Nugraha belum tentu sudah 100 persen pulih dari cedera.
"Saya pikir Jad melakukan hal yang tidak perlu. Sebagai pemain profesional, dia sudah menerima kartu kuning pada babak pertama. Seharusnya tidak usah melakukan pelanggaran seperti itu di akhir pertandingan," keluh Aji.
Baca Juga
Dalam pertandingan melawan Persela, Jad Noureddine tampil kurang maksimal. Gol kedua yang dicetak Ivan Carlos merupakan salah satu buah kesalahannya dalam membuang bola.
Tidak hanya itu, Jad beberapa kali terlihat beradu fisik dengan Ivan Carlos sehingga dia terlihat cukup emosional dalam pertandingan tersebut. Padahal, pemain asal Lebanon ini biasanya tampil tangguh dan cukup disiplin.
Aji melihat jika Jad dan semua pemain belakangnya sedang dalam kondisi kurang maksimal. Tidak adanya Arthur dan Bagas membuat lini belakang seakan kehilangan kepercayaan diri sehingga lawan bisa dengan mudah menembus pertahanan Arema.
Jika Arthur dan Bagas belum pulih dan Jad menjalani hukuman larangan bermain, bukan tidak mungkin Arema kembali jadi bulan-bulanan di saat menjamu Mitra Kukar lantaran yang tersisa adalah pemain yang berposisi asli bukan stoper. Seperti Junda Irawan, Oky Dery, dan Syaiful Indra.
Hal ini merupakan sebuah ironi di tim Arema. Setelah empat pekan awal mereka punya pertahanan terbaik, justru kini Arema jadi tim pertama yang menelan kekalahan terbesar di Liga 1.