3 Pemain Berharga Mahal yang Gagal Bersinar di Serie A 2016-2017

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 23 Mei 2017, 10:49 WIB
Marko Pjaca harus menepi selama enam bulan untuk memulihkan kondisi lutut kanannya yang mengalami cedera ACL. (AFP/Marco Bertorello)

Bola.com, Turin - Beberapa tahun terakhir, Serie A masuk dalam jajaran liga yang klubnya berani menggelontorkan uang demi mendatangkan pemain. Juventus dan Inter Milan menjadi dua di antara klub yang berani mengeluarkan dana besar.

Advertisement

Dua klub tersebut memiliki aktivitas bursa yang cukup padat modal. Tak seperti sebagian klub Serie A yang mengandalkan trade atau barter atau menunggu status bebas transfer, Juventus dan Inter Milan mampu menjadi perwakilan Liga Italia Serie A.

Beberapa bintang berharga mahal berhasil digaet. Sayang, di antara mereka tak jarang gagal mengembang ekspektasi publik. Hal itu termasuk apa yang dialami Juventus dan Inter Milan. Berikut ini beberapa nama yang dianggap gagal bersinar pada Serie A 2016-2017.

2 dari 4 halaman

Gabriel Barbosa

Gabriel Barbosa (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Salah satu kabar perekrutan paling menghebohkan di bursa transfer musim panas 2016 lalu adalah ketika Inter Milan mendatangkan Gabriel Barbosa dari Santos seharga 29,5 juta euro atau setara Rp 412 miliar.

Namun hasil yang terjadi jauh panggang dari api. Penyerang berusia 20 tahun itu kalah bersaing dengan Mauro Icardi dan cuma menjadi penghuni setia bangku cadangan Inter Milan. Sepanjang musim ini, ia hanya tampil 10 kali dan itupun di menit-menit akhir laga. Dengan kondisi tersebut, Gabriel hanya mampu menyumbang satu gol bagi Inter.

Menurut rumor yang berkembang, penyerang yang dijuluki Gabigol itu akan dipinjamkan ke Sevilla musim depan. Ia akan mengikuti jejak Stevan Jovetic yang lebih dahulu dibuang ke klub Spanyol tersebut.

3 dari 4 halaman

Joao Mario

Gelandang Joao Mario diperkenalkan sebagai rekrutan baru Inter Milan di Giuseppe Meazza, Milan, pada 26 Agustus 2016. (AFP/Giuseppe Cacace)

Inter Milan memang dikenal kerap royal dalam urusan belanja pemain, tapi gagal memanfaatkannya. Ya, selain Gabriel Barbosa, musim panas 2016 lalu, I Nerazzuri juga membeli Joao Mario dengan harga mahal, yakni harga 40 juta euro atau setara Rp 564 miliar. Mario langsung diikat kontrak selama lima tahun, hingga Juni 2021.

Inter terkagum pada Mario usai tampil gemilang dalam membantu Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Prancis. Namun sayang, mantan pemain Sporting CP itu gagal memenuhi ekspektasi para petinggi klub dan fans Inter.

Belakangan, Mario pun dirumorkan bakal dijual pada bursa musim panas mendatang. Meski demikian, ia mengaku ingin bertahan di San Siro.

"Saya tahu klub membuat investasi penting dalam membawa saya kemari. Soal rumor itu? Saya rasa pemain tak akan terganggu. Klublah yang akan membahas hal itu," kata Mario.

4 dari 4 halaman

Marko Pjaca

Striker Juventus, Marko Pjaca berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Porto pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Rabu (22/2). Pjaca mencetak gol memanfaatkan bola liar di kotak penalti Porto. (AP Photo/Paulo Duarte)

Sekilas, tampaknya semua pemain yang dibeli Juventus sukses tampil bersinar. Namun kenyataannya tak semua demikian. Marko Pjaca salah satunya. Dibeli dari Dinamo Zagreb seharga 23 juta euro (Rp 324 miliar) pada bursa musim panas 2016 lalu, pemain internasional Kroasia itu masih kalah bersaing dengan gelandang-gelandang Juventus lainnya.

Sialnya lagi bagi Pjaca dan Juventus, kondisi tersebut masih harus diperparah dengan cedera ligamen yang menghantam sang pemain kala membela negaranya dalam laga persahabatan melawan Estonia, 28 Maret 2017. Cedera tersebut memaksa pemain berusia 22 tahun itu menepi dari lapangan selama minimal enam bulan.

Dengan harga yang tak murah, Pjaca hanya menyumbang 3 gol dan 1 assist dalam 22 penampilan sepanjang musim perdananya ini.

(Artikel asli ditulis Abul Muamar/diedit Defri Saefullah/Liputan6.com)

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini