Bola.com, Lamongan - Posisi kiper utama Persela Lamongan tak tergantikan sejak Choirul Huda menempati posisi tersebut pada 2002. Meski saat ini usianya sudah 37 tahun, kiper asli Lamongan itu selalu menjadi pilihan utama, siapa pun pelatihnya.
Huda nyaris tanpa pesaing di bawah mistar Persela. Posisi pemain yang juga berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Lamongan itu sulit digeser kiper lain hingga berlangsungnya Liga 1 2017.
Ia jadi pilihan utama karena kemampuannya yang mumpuni dan juga produk asli Persela. Eksistensinya sebagai penjaga gawang tangguh juga bisa dilihat dari sederet prestasi atau gelar bersama Laskar Joko Tingkir.
Baca Juga
Huda tercatat sebagai pemain paling loyal di Persela. Huda tak pernah berlabuh ke klub lain sejak memulai karier profesionalnya di Persela pada 1999. Jangankan hijrah, tertarik untuk membela klub lain pun tidak terpikirkan olehnya.
Lantas, apa saja yang membuat Huda tak ingin hijrah ke klub lain dan apa yang membuatnya tampil prima di usia yang tak lagi muda? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan legenda hidup Persela ini:
Apa yang membuat Anda masih tampil bagus di usia yang tak lagi muda?
Berlatih keras, menjaga pola makan dan pola hidup, selalu memompa motivasi, serta meyakinkan diri mampu memberikan yang terbaik untuk tim ini.
Kiper cadangan selalu mengantri untuk mendapatkan posisi Anda setiap musimnya. Hanya saja tidak banyak yang mendapatkan giliran jika Anda masih dalam kondisi bugar. Apa pendapat Anda soal ini?
Keputusan saya menjadi kiper utama atau tidak ada di tangan pelatih. Pelatih yang berhak menentukan saya masih layak menjadi kiper utama atau tidak. Kalau selama ini saya selalu menjadi pilihan utama, itu bukan kewenangan saya untuk menentukannya karena yang menilai saya layak dan tidak itu pelatih.
Anda sudah menjadi kiper utama di Persela selama 15 tahun dan banyak kiper muda yang tak mendapat kesempatan karena terlalu sulit menggeser Anda. Bukankah proses regenerasi bisa terputus jika Anda terlalu lama menjadi kiper utama di tim ini?
Saya rasa tidak. Berkarier, mengasah kemampuan, dan mencari nama bukan hanya di Persela. Banyak tim yang bisa menempa pemain muda. Di Jawa Timur saja ada ratusan tim di semua level kompetisi. Jika berkualitas, saya rasa banyak tim yang mau menampung dan menggunakan jasa mereka.
Apa ambisi Anda yang belum terwujud hingga kini? Apakah karena ambisi itu yang membuat Anda tidak mau meninggalkan Persela?
Saya ingin membawa Persela juara Liga 1. Saya yakin sangat berat untuk bisa mewujudkannya, tetapi selama berusaha keras tidak ada yang mustahil. Soal tetap berada di sini sampai sekarang bukan karena ambisi saya belum terwujud.
Sejak awal saya ada di sini, saya memang ingin mengabdikan hidup saya untuk Persela. Saya asli Lamongan, saya produk asli Persela, dan saya bangga bisa menjadi bagian dari tim ini. Semua demi Lamongan dan Persela.
Apakah sudah terpikir untuk pensiun?
Belum. Saya merasa masih bisa bermain untuk beberapa tahun lagi. Saya belum tahu kapan akan gantung sarung tangan. Selama saya merasa masih kuat dan mampu memberikan yang terbaik bagi tim ini, saya masih akan ada di Persela.