Bola.com, Gold Coast - Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto, meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalan Tim Merah-Putih melaju ke perempat final Piala Sudirman 2017. Budiharto mengakui hasil buruk Indonesia di Gold Coast, Australia, di luar dugaan dan sangat memprihatinkan.
Baca Juga
"Saya sebagai Chef de Mission memohon maaf kepada semua pecinta bulutangkis Indonesia di tanah air dan di mana pun berada karena kami tak bisa membawa pulang Piala Sudirman dan yang paling memprihatinkan adalah kami sudah tersisih pada babak penyisihan grup. Hasil ini sama sekali di luar dugaan," kata Budiharto seperti dikutip dari situs resmi PBSI.
"Hasil ini saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan yang penting buat semua pihak di kepengurusan PBSI kali ini untuk bisa berbenah diri dan mengejar ketertinggalan. Karena secara fakta, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," ujar Budiharto.
Banyak pihak beranggapan kegagalan Indonesia lolos ke perempat final karena terlalu meremehkan India pada pertandingan pertama Grup 1D, Selasa (23/5/2017). Susunan pemain Indonesia saat melawan India memang mengundang tanda tanya besar. Salah satunya adalah keputusan lebih memilih memainkan Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle Widjaja ketimbang Praveen Jordan/Debby Susanto di nomor ganda campuran yang dimainkan pada partai pertama.
Indonesia akhirnya kalah telak dari India dengan skor 1-4. Padahal kalau menang, Indonesia bakal merebut tiket perempat final karena pada laga pertama India takluk 1-4 dari Denmark.
"Tidak ada terpikir sama sekali oleh tim saat menyusun line up untuk menyepelekan India. Justru kami sangat berhitung karena pada hari pertama kami melihat kesiapan kondisi dan mental semua pemain. Beberapa pemain saat itu tidak dalam kondisi yang siap tempur. Para pelatih akhirnya memutuskan mereka yang betul-betul siap untuk bertempur-lah yang diturunkan pada hari pertama. Jadi, tidak ada sama sekali unsur menyepelekan," kata Budiharto.
Kekalahan telak dari India sebenarnya belum menutup peluang Indonesia lolos ke babak delapan besar. Namun, langkah Indonesia jadi berat karena harus menang minimal 4-1 saat menghadapi Denmark yang secara materi pemain lebih kuat daripada India pada pertandingan terakhir. Indonesia akhirnya hanya menang 3-2 dan menjadi juru kunci Grup 1D.
Hasil di Gold Coast menandai pencapaian terburuk Indonesia sepanjang sejarah tampil di Piala Sudirman. Sejak digelar pada 1989, untuk pertama kalinya Indonesia gagal melewati fase grup. Sejak jadi juara edisi pertama, Indonesia belum pernah memenangi Piala Sudirman lagi hingga sekarang.